Setiap ada yang opininya disturbing dan "not followed by anyone you're following" sy bersyukur. Kalo ada temen yang opininya kebetulan lagi jelek, "ya biarin aja yang penting enggak kriminal."
Bentar lagi aku 35: tidak punya rumah, tidak membentuk keluarga konvensional baru, gaji masih satu digit, gelar cuma sarjana, enggak punya buku sendiri, enggak mampu buat ngopi di kafe lebih dari seminggu sekali.
Pilih Prabowo supaya revolusi. Noh Amerika habis Trump jadi revolusi nggak? Brasil habis Bolsonaro jadi revolusi nggak? Yang deket deh Filipina, jadi revolusi nggak? Kalo jadi juga at what cost? It's all fun and games sampe u kena lagi segala macam kesemrawutan di bawah diktator.
Asal Bukan Prabowo adalah kampanye paling jujur dalam empat pemilu terakhir. Fokusnya bener. Ketika bilang lesser evil kita kayak mau memaafkan kesalahan calon lain, tapi ketika bilang Asal Bukan Prabowo kita tau apa yang nggak kita mau.
Benci sama penjahat perang itu valid btw
Respect. Harusnya begini.
‘Asal Bukan Prabowo’ adalah kampanye yang meletihkan terutama bagi para pemilih pemula. Ini mungkin hanya akan jadi kolam yang super nyaman untuk mereka yang telanjur diikat mati sama kebencian mereka sendiri sejak pilpres yang lalu-lalu. Hanya lebih ke
Aku punya dendam pribadi sih soal bangun mesjid nggak jelas ini. Zaman SMP, sekolahku bikin masjid sampe kami tiap hari harus isi kencleng dan jualin tiket (per tiket 100.000, per murid 100 tiket), sementara sekolah ini nggak punya perpus. Semahal itu mesjidnya jelek.
Dulu suka kepikiran kalau mati ada yang inget nggak, apakah akan memberikan dampak ke kehidupan orang dll. Sekarang cita-citaku cuma nggak kepengen nyusahin orang, mau jangka pendek atau jangka panjang.
Kita bahkan nggak punya SEA cultural center. Pengen belajar bahasa asia tenggara lebih susah daripada pen belajar bahasa negara yang menjajah asia tenggara, apalagi dalam konteks mau belajar bahasa asing buat menerjemahkan karya sastra
Kenapa kita lebih kenal sastra amerika atau inggris, tapi buta dengan sastra thailand, filipina, vietnam, dan sastra asia tenggara lainnya? Padahal kita sama2 punya pengalaman kolonialisme, pemerintahan diktator, terdampak perang dingin, dan kemiripan geografis satu sama lain
Saya tau betul kalau dinilai pakai yang begituan saya enggak berharga. Tapi saya tidak suka mengasihani diri sendiri maupun orang lain. Saya suka mengasihi orang, dan belajar mengasihi diri.
Buka Twitter kemudian liat orang Islam bilang Konghucu itu Buddha dengan alasan menurut dia ajarannya mirip. Ya Allah, kalo ngomongin ajaran mah atuh Islam juga mirip sama Yahudi.
Mau urusan publik atau personal, laki-laki biasa banget dismiss kecemasan perempuan dengan menyebutnya terlalu sensitif, lalu terus ngomongin dirinya, apa yang penting buat dia dll. Kalau kita nanya terus karena emang nggak dijawab inti masalahnya, tar disebut ngeyelan.
Saya nggak tau ke depan apakah bakal bloom atau nggak. Yang jelas bakal mati. Dan setiap kali membayangkan mati, yang saya takutkan bukan matinya, tapi kalau punya utang pekerjaan. Utang duit nggak punya, utang aset tinggal kirim ke mantan partner, utang kerja ngerepotin kantor
Makanya punya cita-cita itu jadi tim yang bagus, bukan main di pildun. Apa kalian nggak malu kalo bisa main di piala dunia cuma karena negara menang arisan jadi host???
Pas kemaren ratusan suporter meninggal dibunuh apa kalian nggak sedih? Nggak tau malu, nggak punya empati.
Pita hitam yang tersimpul di lengan kiri para pemain tim U-20 Indonesia, menjadi simbol duka atas batalnya penggawa Garuda Nusantara berlaga di Piala Dunia U-20.
Tetap tegar, Garuda Nusantara! Jangan menyerah, kita berjuang bersama.
#KitaGaruda
Kalo respons pertama kamu ketika ada seorang ibu bunuh anaknya setelah depresi bertahun-tahun adalah dengan mencela ibunya baik itu dengan agama atau dengan menyalahkan keputusannya punya anak, alias kamu enggak punya empati, kita enggak bisa berteman.
Orang Indonesia be like "pada teriak bela Ukraina tapi nggak peduli sama Palestina" tapi naro bendera Indonesia di nama dan NKRI harga mati di bio terus ngebully orang Papua.
9 tahun lalu, bulan januari orang-orang ngebully aing speak up soal KS, akhir tahun pada belaga paling suci ngatain Sitok. Jadi ya nggak pernah gampang percaya abang-abang mengutuk KS yang dilakukan sirkel lain tapi kalo temennya sendiri begitu dibelain.
Nggak pernah ada angka berapa duit kekumpul, nggak pernah ada info berapa jumlah duit yang dibutuhkan. Murid ditekan buat jual tiket dan orangtua banyak yang kepaksa beli tiketnya. Seingetku, Mamah ngeluarin duit 300.000 buat mesjid itu.
Menjadi househusband sebenernya gapapa. Tapi mantan pacar sy sering cerita dia tau banyak cowok nikahin buruh pabrik biar cowok-cowok ini bisa enak-enak di rumah, enggak ngerjain house chores, numpang hidup aja dari istrinya.
Orang suka bilang kiri berantem sendiri makanya oligarki menang terus. Aku sih nggak masalah ributin hal-hal prinsipil buat kehidupan kolektif ke depan sama temen sendiri. Yang masalah kan sebagian orang emang nggak bisa berargumen yang clear dan distinct. Udah biasa dielukan.
@AdorkableRacer
Suka-suka orang deh mau dipelintir ke mana pun wqwqwq tapi tiap kali ketemu orang dan mereka cerita kalo sekolah mereka punya perpus lengkap dll sementara masa SD sampe SMP sekolahku nggak punya perpus selalu bikin aku iri :(((
Yeah tere liye problems aside, siapa penulis Indonesia yang priduktif? Agak repot sih emang karena pertanyaan berikutnya adalah, who can afford to be productive writer di Indonesia?
Ini sekitar tahun 2003-2004 dan duit segitu ya cukup banyak. Sebagai bandingan, duit jajan harianku aja 1.500, tiap hari dipalakin kencleng selama dua tahun (?) dan kalo yang kumpulin kenclengnya Pak Cecep (ugh i hate u) harus ngasi min 500.
Pas kuliah, sebelum tren red doorz dll, aku pernah punya kebiasaan kalo restless dan punya sedikit uang, nyetop bis antarkota dan turun pas pengen turun, cari masjid yang nggak dikunci, solat, menginap di mesjid. Besoknya pulang.
Tiap kali ada kasus kekerasan seksual, pelakunya siapa, tkpnya di mana, kenapa sih selalu ada orang yang mensyen2 perempuan dan nanya "kenapa tidak bersuara" terus publik jadi lebih keji nyalahin perempuan daripada mikirin keadilan buat korban apa yg bisa kamu bantu dll?
Yang punya projek buat bikin mesjid itu adalah ketua dewan sekolah, yang juga bikin projek renov mesjid Ujungberung, yang juga punya projek renov mesjid Bandung.
lah elu masih disetir sama john mclontar lmao smh. siapa yg lebih responsible menjangkitkan penyakit kurasionisme di sastra indo drpd this zero-to-hero useless bule?
Terima kasih banyak yang reply dan qrt. We're in this together 💗
Anw saya bekerja di Marjin Kiri (Marjin Kiri lebih besar daripada saya, tapi tetep, ayo beli buku kami ❤) dan jualan di
@LitteraTextilis
(masih beberes rak dan katalog).
Lagu buat kita
The first red flag in abang-abangan well-read or pretend to be well-read is: too much into filsafat Prancis. Jarang yang jadi pinter, lolobana kalah jadi rudet.
Laki-laki incel lokal banyak yang dukung Gofar karena mereka pikir bisa seenak-enaknya sama perempuan dan tiap ada perempuan speak up itu pasti fitnah. Pathetic people worship pathetic people.
Anak Andhi Pramono sedang flexing di rumah ortunya yg lebih mewah dari rumah Presiden Jokowi di Solo. Coba bandingkan dgn video rumah pada tweet awal dari thread ini.
Sy selaku bagian dari penerbitan mendukung penjualan buku bekas. Ada banyak judul yang nggak bisa kami cetak ulang karena satu dan lain hal, dan penjualan buku bekas bisa jadi pertimbangan buat kami bikin cetak ulang.
Jadi househusband itu ya sama ngerjain house chores dan urus anak lah buset. Bukan ditinggal istri kerja tiduran terus leha-leha sepanjang hari anak diurus mertua dan istri pulang tep dia yang harus ngerjain house chores dan ngurus anak.
@Outstandjing
Lagian gimana mau aware kita bahkan enggak pernah diajarin mitigasi. Kalo gempa harus ngapain? Kalo tsunami harus ke mana? Orang cuma ngandelin pengalaman dan kesiapannya sendiri
Dulu sy selalu nanya, "apa sih susahnya buat horang kaya ini tertib? Sumber daya kan nggak kurang-kurang." Tapi ya salah pertanyaan karena kenyataannya adalah, kalo bisa lolos curang berkali-kali tanpa bayar apa pun (material maupun non-material) ngapain tertib?
dan terjadi lagi, soal hak terjemahan.
Kalau bened, sedih banget ya jadi penerbit di Indonesia. Udah dikeroyok sana-sini, dislengkat penerbit yang kelihatannya lebih berduit pula awikwok ...
Nggak ada lagi yang watsap pake emoji ☕ doang atau nanya aku lagi nonton bola nggak. Terakhir ia bilang kurang piknik (tapi masih punya banyak kopi). Sekarang pandemi reda ia piknik ke surga.
Selamat jalan, Mas.
Bukan jadi jelek sih. Dulu terjemahan nggak semasif sekarang. Hanya orang-orang dan buku tertentu yang diterjemahkan. Penerjemah sekarang banyak kok yang bagus-bagus
Sebenarnya sejak kapan ya kualitas terjemahan buku di sini jadi jelek?
Waktu kecil baca Lima Sekawan, Trio Detektif, Agatha Christie, terjemahannya bagus2 kok.
Di antara semua yg pernah bikin surat pernyataan sikap, menurut sy pernyataan sikap Buruan yang paling bagus karena singkat aja dan nggak berupaya bikin apologi. Keterangannya jelas mereka pernah kerjasama, sikapnya beres nggak bakal kerja bareng lagi, dan berpihak kepada korban.
Setiap lihat orang bermasalah trus menyakiti orang lain dan kayak nggak ada yang menyadarkan dia, aku selalu merasa orang itu pasti kesepian karena nggak punya teman. Kamu bisa punya "komunitas" (kalau di antrop, Bu Selly mengajarkan kepada kami bedanya komuniti dan komunitas)...
Tadinya kupikir itu karena komunikasi yang buruk (oh, nggak bisa berargumen, oh, boomer nih emang nggak bisa clear and distinct dalam teks pendek), tapi lama-lama, kayaknya emang sengaja aja kabur-kaburan buat mengontrol narasi.
No respect to people who actually know the case art combating silence pala u salah satu nama di sini silencing survivor lho bikin surat panjang-panjang bukannya ngaku salah malah balik fitnah hhhh
I was bullied by these kinda chicks (they were my seniors) because I was deemed too close with the guys and ignored their presence (some of them were the gfs of the guys).
Nggak mau hukum orang yang gak bersalah langsung, tapi kalo dibiarin, kebiasaan nutupin borok ini gak ilang. Aku sering nggak bisa langsung mutusin boikot produk ato enggak, tapi ini keterlaluan. Kalian bisa ya tidur nyenyak dapat award ngomong2 soal KS sementara penulisnya PK?
Barang ilang karyawan yang mesti ganti. Ketika karyawan konfront maling kayak gini, nggak ada bantuan apa-apa dari
@alfamart
*aku nggak mau komen ibu-ibu bangsat dan pengacaranya. Sudah jelas orang kaya anjing.
Mute notif thread ini tapi sy baca reply/qrt. Nggak nyangka kalo praktik kayak gini ternyata banyak banget :((( Soal praktik kayak gini di agama lain nggak banyak komen karena dinamikanya mungkin beda, ya.
Tadi baca di Quora ada cewek yg kebetulan punya dada besar pengen punya dada kecil biar gak lagi jd target pelecehan.
Di sisi lain, ada cewek berdada kecil yg minder karna pasangannya follow selebgram cewek2 montok.
What is the common problem here? Yes. Men with porn addiction.
Dari beliau, Mimin belajar tentang bahaya komunis.
Dari beliau, Mimin mengenal strategi militer.
Dari Beliau juga, Mimin mengerti akan arti sebuah kebijaksanaan.
Tak peduli pendapat komunis tentang beliau,
Bagi Mimin, beliau seorang Pahlawan Nasional.
Jenderal Besar H.M.Soeharto
@alfaridi
Insensitifnya itu, lho. Makanya aku bandinginnya dengan bilang Islam mirip sama Yahudi. Kan nggak mau meureun orang Islam dibilang mirip Yahudi.
@vaniavonhagen
Halo, Vania, semua orang pernah venting di media sosial, dan kupikir kamu berhak juga melakukannya. Mungkin cara itu kemudian menarik reaksi yang berlebihan juga dari orang-orang. Nggak ada yang salah dari kekurangtahuan, dan aku salut kalo kemudian kamu jadi belajar terbuka.
Buat apa "menang" lawan "oligarki" tapi persoalan mendasar hidup bersama nggak dibahas sampe akar? Apa nggak kapok lihat angkatan 66 dan angkatan 98 akhirnya cuma jadi berak sekebon sawit?
@UnvirginMary
I judge Indonesian not on their stance on Palestine but on their stance on Papua. If they support Palestine but denying Papua's right then bye
Kupikir orang kritik
@penerbitkakatua
soal izin itu wajar karena buku mereka ada juga yang berizin. Itu berarti mereka paham ngurus izin. Sebagian lain udah public domain. Jadi wajar lah kalo yang nggak berizin dipertanyakan. Malah main blok pengkritik hadah.
Kemarin tanya ini ke mas
@faridgaban
nggak dijawab. Hari ini
@Dandhy_Laksono
bahkan nggak bisa negur keras temennya sendiri. Belom sampe lapang udah kejadian pelecehan.
@faridgaban
@Dandhy_Laksono
@garisapi
Hmm, sorry tapi aku harus tanya ini: karena kayaknya bayangan kemungkinan terburuk ini dipikirkan oleh dua laki-laki, apa mungkin nanti ada anggapan yang berbeda mengenai hal buruk yang mungkin terjadi sama peserta perempuan?
Sebagai penerjemah biografi Leila Khaled, sebagai pemrotes pembatalan seremoni penganugerahan untuk Adania, sebagai pendukung BDS—meski susah fully committed, tentu saya tidak bisa mengikuti acara yang terafiliasi dengan lembaga yang jelas menyatakan berdiri bersama Israel.
Kalo piala lain, ya bolehlah di-keep. Gimana pun ya yang lain kerja keras beneran. Di sisi lain agak repot juga karena urusan KS ini pasti udah banyak bisik2nya di antara kru (?) atau skena (?)
Cara paling baik tentu saja berserikat dan menuntut dihapus target-target serta punishment yang nggak masuk akal. Ya kita bisa berderma dll tapi seberapa besar perubahannya? Malah jadi bandingan "si itu bisa kenapa kamu enggak" ketika cuma customer berderma.
Perasaan dulu pernah ngomong di acara diskusi soal kelakuan Saut yang bully sy dan si teteh pasca sy speak up soal pelecehan pada bilang simpati terus bilang saut horrible sekarang pada muji-muji lagi. Nggak tau simpatinya tai nggak tau udah pada lupa.
@wildwestraven
Ya Columbus pergi ke Amerika ngira sampe ke India apa bukan main bodohnya? Terus diglorifikasi sebagai penemu pula, selain goblok mereka senang merayakan kebodohan wqwqwq
Yang ditanyakan soal ekspedisi ini kan bukan itikad, tapi persoalan "how" di lapangan. Aku pernah kerja lapangan, dibayar (nggak banyak), tapi di lapangan berantakan dan depresi karena manajemennya buruk.
Sitting here waiting for our books to be sold and our upcoming scripts got published cause, frankly, my dear, apart from your list, we have a lot of interesting books waiting. Also, pardon for all the "slow work" there are only six of us, and limited budget on our pocket 😉
Nu baleg weh atuh ngabandingkeun jeung Pura Besakih mah. Sing rada ngukur diri. Aslina ente mah nyusahkeun balad sorangan wae. Kabayang anjir sabaraha poe ieu tim PR ente jangar. Meunggeus jug sasapedaan deui weh jeung ngahina jomlo. Sing rada boga kaera, lah.