tw // mention of dead body, mention of blood --- "Mantap, wangi, bawa nasgor Pak Haji?" Yuta yang paling semangat bersuara kala melih...

--- Sakha tertegun mendapati lelaki berdiri di depan gerbang rumahnya. Menatap bangunan itu dalam, namun hanya berdiam yang mungkin samp...

--- Sakha berjalan ragu kembali menuju tempat yang dimaksud. Akal sehatnya sebenarnya menolak percaya, tapi kedua tungkainya seakan lebi...

tw // mention of blood, mention of dead body's condition, mention of funeral, --- "Lo urusnya gimana sih, bangsat? Urus, urus, tai," ...

--- Sakha memutuskan keluar kamar. Doyoung tidak ada di ruang depan. Entah di mana, Sakha tidak bertanya. Ia merasa lapar, jadi yang ia ...

--- "Kak Winwin, pagi, kak," sapa Sakha saat Winwin menampakkan diri. Winwin tersenyum, "Pagi. Aku kira di sini nggak ada siapa-siapa," ...

--- Winwin di sana. Sebenarnya dia tidak tahu apakah itu tubuh Winwin atau bukan. Tapi karena Doyoung mengatakan Winwin sedang ada di da...

--- Gadis itu duduk di sofa ruang depan. Memainkan ponselnya yang sebenarnya hanya salah satu usaha agar tidak dicurigai. Ia melakukan...

--- Napas Sakha sedikit tercekat saat melihat Doyoung dan terlihat sedang bicara sesuatu pada Winwin. Winwin benar-benar bisa melihat D...

--- Winwin berjalan cepat menuju ruang depan. Melihat apakah yang ia cari ada di sana. Ternyata benar. Yuta di sana. “Lo mau ngomong ...

--- Taeyong sedang duduk di sofa saat Sakha datang ke ruang depan. Ada Doyoung di sana, tepat di sebelah Taeyong. Sakha tersenyum samar ...

--- Part 13 ㅡ Menggambarkan kalau yang tidak ada di rumah saat itu; Jungwoo, Mark, dan Haechan. ㅡ Taeyong awalnya memang berarah kama...

--- Sakha kembali dari dapur membawa sepiring mi yang baru dimasaknya saat melihat Taeyong datang dari pintu depan rumah. "Kamu baru mak...

--- "Kenapa berhenti di sini?" Sakha menghentikan mesin motor kala sampai di depan pintu masuk taman. Taman ini merupakan taman di mana...

--- Niatnya bicara dengan Winwin. Sekedar bertanya apakah Doyoung akan benar-benar pergi jika semua ini sudah rampung. Namun lelaki it...

--- "Apa?" "Apa?" "Ngapain ngeliatin?" "Geer," Sakha merotasi bola matanya. Lidahnya menolak abai akan kenikmatan rasa nasi goreng ...

--- Sakha berjalan ragu menuju ruang depan. Tadi, ia berlagak keluar dari kamar Taeyong lalu menyisir pandangan. Ia lihat Johnny di sana...

--- Sakha berjalan ke dapur, memeriksa lemari makanan. Bungkus-bungkus mi instan masih ada, tapi Sakha tak mau mengambil risiko untuk me...

--- Taeyong memang tahu. Ia mencari tahu. Sakha yang tidak tahu. Kalau Taeyong ternyata tahu sebanyak ini. Untuk senjata api yang T...

--- Sakha keluar dari kamar Taeyong dan langsung berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Kebiasaan Sakha setiap bangun dar...

--- "Nasgor Pak Haji, nasgor Pak Haji!" serunya ketika memasuki rumah. Sudah dikatakan bahwa aroma khasnya mengundang mereka untuk men...

--- "Mark punya alergi susu. Kita semua tau itu. Dari awal kenal, jadi temen, sampe sekarang ini, semua tau," Suara Doyoung memecah ke...

--- "Ini kosong, 'kan, kak?" tanyanya merujuk ke tempat kosong di kursi, yang diangguki pelan oleh Taeil. Keduanya berada di kursi depan...

--- Benar saja. Doyoung berdiri di sana, di halaman depan rumah. Ia tersenyum pada Sakha. Dan kalau Sakha tidak salah lihat, senyum Doyo...

--- Dengan mobilnya, ia pergi meninggalkan rumah mereka dan menuju tempat pemakaman sendirian. Ah, ditemani rasa penyesalan, rupanya. ...

--- "Eh, rame-rame pada ngapain?" Tidak ramai. Hanya tiga. Ya, Taeil, Jungwoo, Sakha. Tapi menurut Johnny, jarang Sakha terlihat dalam...