Yth.
@univ_indonesia
Benarkah ini terjadi?
Kami terganggu sekali dengan percakapan tersebut yang jelas2 menyebut suatu prodi hanya untuk golongan tertentu.
@3rezkyaulia3
Kalau perlindungan hukumnya dijamin, Insya Allah kami siap sebut prodi dan centernya. Masalahnya UU ITE dan pasal Penistaan Institusi bisa dikenakan untuk yang sudah bersuara.
Yuk
@UGMYogyakarta
, jangan kalah sama
@detikcom
. Mereka sudah bisa menjabarkan lho bentuk2 perundungan. Kalian juga pasti bisa dong. Jangan sampai kata2 bonbin nanti keluar lagi.
Kami sempat tidak percaya dengan data yang menunjukkan adanya perselingkuhan di bawah ini namun setelah melihat cerita tersebut semuanya menjadi masuk akal.
Hormat kami untuk Departemen Anestesiologi UI π
Ini contoh langkah dan komitmen yang tepat untuk memberantas bullying.
Ditunggu program studi dan center yang lain.
Para tenaga kesehatan berperan penting dalam menopang stabilitas dan kesejahteraan bangsa. Tiga tahun pandemi kemarin membuka mata kita tentang semangat pengabdian dan pengorbanan mereka.
Berikut cuplikan misi AMIN dalam memberikan kesejahteraan dan mendukung peningkatan
@Itjen_Kemdikbud
@Kemdikbud_RI
banyak netizen yang bertanya ini dimana. Kalian yang memiliki tanggung jawab untuk klarifikasi kepada masyarakat. Mereka berhak tahu mana prodi dan center yang tidak berakhlak.
Izin kasih saran
@UB_Official
, prodi yang ini juga tolong jangan bebankan residen2 jadi panitia acara melulu. Mereka bayar sekolah mau jadi dokter spesialis bukan EO. Kalau mau buat acara, anggarkan untuk EO, jangan pakai tenaga residen.
"Dokter dokter gamau ke pelosok"
Ya gamau lah gue, setahun di pelosok aja udah pernah hampir diperkosa. Kalau ga lari sambil teriak, udah mampus gue
Noh mantan gue saksi gue nangis2 mulu minta pulang. Tiap balik dari tempat praktek selalu cerita kalo ga sambil misuh ya nangis
Tugas
@KemenkesRI
mencari tahu apa penyebab utama para residen sampai menjadi depresi. Salah satu penyebab yang sudah jelas dan diliput media2 adalah bullying.
Spesialis bedah saraf juga masih sangat dibutuhkan. Masa hanya karena pernah daftar di tempat lain jadi ga boleh ikut daftar lagi? Benar2 menghambat pendidikan sejawat dan pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di masyarakat
@timpenguinnas
@Amharmanu
Saya sudah mengalami rapel waktu awal bekerja. Ini hal yang wajar karena menunggu keputusan dan administrasi. Rapel itu hanya sekali di awal, selanjutnya rutin tiap bulan.
PPDS itu sendiri sudah sangat menyita waktu. Jika ada waktu luang habiskanlah sebisa mungkin dengan keluarga. Bukan urus STNK, antar anak konsulen, bikin event sepedaan, ganti ban mobil, cari open BO, dll. Ingat support system kalian.
Sekadar saran ya ini, yang sedang menjalani PPDS kalau mau bisa sharing aturan tertulis kehidupan residen prodi kalian disini. Kalau positif bisa jadi ajang promosi dan rujukan para dokter agar ga takut sekolah di prodi kalian.
dok! pernah ga liat ayah kalian mau b*nuh diri? sender pernah waktu papa ambil ppds dan itu traumatis banget.
dan depresinya selama residen dilampiasin ke sender, semua kdrt yang sender alami disebabkan tekanan papa slm residen, untungnya keluarga kami membaik setelah (cont..)
Pesan kami untuk para Kepala Program Studi: menghindari masalah bukan solusi, hadapilah dan akuilah kesalahan jika terbukti. Minta maaf ke publik tidak akan merendahkan derajat hidup anda malah sebaliknya.
Betul. Selama ini senior yang membully tidak ada hukumannya sehingga tidak ada efek jera. Sudah ada korban nyawa dan seniornya masih berkeliaran bebas sampai sekarang.
@oldman5252
@txtdarijasputih
@undip
Bukan gak mau kak. Tapi susah dan udah mengakar dari dulu kala. Tapi nanti kalau UU kesehatan baru ngatur tentang bullying udah keluar, kemungkinan bisa dipidanakan. Semoga aja ada angin segar
@Itjen_Kemdikbud
sepertinya audit penerimaan PPDS untuk semua center dan prodi layak untuk dilakukan. Jika ada yg terbukti memprioritaskan golongan tertentu, kredibilitas pengujinya patut dipertanyakan.
Mirisnya, yang harus mengklarifikasi hal2 ini adalah alumni2 prodi yang mungkin tidak terkait dengan hal2 seperti ini. Kepala Program Studi yang menjadi tanggung jawab moralnya tidak pernah mengklarifikasi bahwa prodinya bebas bullying.
Izin prof, kalau hanya bayar UKT selama pendidikan masih bisa dipercaya. Ada center pendidikan yang harus menyediakan kartu kredit, menyiapkan makanan, dll. Total biaya pendidikan bisa sampai 500 juta ke atas.
Biaya pendidikan spesialis 10 semester 100-200 juta rupiah,kalau saja ada uang negara yg diselamatkan 1 trilyun dari korupsi, maka bisa membiayai 5000-10.000 PPDS..
@PBIDI
@pbpapdi
@pbpegi_
Om saya Bedah Saraf, spesialis yg termasuk langkah. Akhirnya rela ke daerah yg membutuhkanππ, gajinya gk turun selama 7 bulan. Bayangin 7 bulan!? Anak istri apa gk butuh makan? Butuh. Akhirnya belio menyerahπ€£, dan memilih nganggur dlu.. usaha ikanπ€£
Fun Fact: Ada salah satu Kepala Program Studi center di Malang tidak tahu bahwa ini sdh menjadi rahasia umum. Lucunya lagi, staf dosen yang lain mendukung hal2 ini atas nama attitude. π€£
@3rezkyaulia3
Bullying ini sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum revisi UU Kesehatan, hanya saja dengan adanya media sosial mereka baru berani untuk bersuara dan momennya bertepatan dengan RUU Kesehatan. Kami juga menolak isu ini digoreng oleh para buzzer utk melanggengkan revisi.
Sejauh kami memliki akun twitter ini, yang sudah menjamin bahwa program studinya aman dari bullying:
Pulmonologi UI -
@dokterparu
Penyakit Dalam Universitas Airlangga -
@danapramudya
Ini sudah kami konfirmasi juga.
Program studi lain sila menambahkan di reply ini. Terima kasih.
Saya akan memberikan bukti operan para residen senior ke junior yang menurut saya tidak manusiawi. Informasi ini agar semua berimbang tidak hanya koas yang dapat membuat kesalahan.
A thread.
Bisa dipahami skrg mengapa para program studi ini lebih memilih membuka akun instagram daripada twitter. Mayoritas disini menolak keras praktik seperti ini sedangkan di instagram masih saja ada yg membela.
Yang kemarin wisuda adalah universitas yang berada di daerah Istimewa. Jika benar, program studinya tidak berani posting apa2 soal wisuda kemarin sepertinya.
Hai, Kemenkes. Pada tahun 2013 saya masih berstatus dokter internship dan mengalami insiden dengan pejabat RS. Yang < 24 jam hadir mendampingi dan melindungi adalah IDI Wilayah Kalsel. Ke mana kementerian - yang ada 3 kementerian - saat itu?
Tidak hadir satupun.
@txtdarijasputih
@CNNIndonesia
@detikcom
Kalau benar ini masih dari center yang sama seperti kasus kemarin, padahal di tahun 2022 univ tersebut pernah mendeklarasikan "Kampus Anti Kekerasan" loh. Walaupun lebih menitikberatkan ke anti-kekerasan seksual tapi di artikel tersebut disebut juga anti perundungan.
π π dunia kedokteran tu sbnrnya toxic. Tp entah kenapa ya masih ttp dinormalisasi? π apalagi suka denger jg cerita dokter residen yg suruh ngurusin/bayarin kebutuhan salah satu βgurunyaβ. Sampe kapan jir.
Doktrin aneh dan orderan di luar nalar jadi 1.
Persis yang kami bilang : Attitude ini yang selalu dijadikan doktrin untuk melayani kebutuhan pribadi senior.
Credit to ig ppdsgramm
Btw,
@undip
@hasanuddin_univ
kalo mau liat kurikulum residensi Anestesiologi seperti ini dimana ya? Orang bayar utk pendidikan semestinya harus tau apa yang akan didapatkan.