Bantul itu kalau mau nyeriusin aspek sejarahnya buat wisata aja lumayan lho.
Ada 3 bekas ibukota Mataram Islam di sini (Kotagede, Plered, Kerto). Dibikin wisata budaya-sejarah yang tertata dengan kemasan modern. Belum lagi ada Komplek Makam Raja.
Eh malah Tokyo.🤧🤧🤧
Kumpulan tulisan saya tentang lokasi bersejarah di Yogyakarta untuk
@mojokdotco
, mayoritas berisi tulisan tentang makam-makam kuno di Jogja.
Daftar akan diperbarui secara berkala. Doakan ya semoga akhir tahun ini bisa dibukukan.
Selamat membaca!
=== SEBUAH UTAS ===
Saya bukannya tidak percaya jin atau hantu. Saya cuma yakin mereka tidak senarsis itu. Mereka juga paham apa niat kita mendatangi 'area mereka'.
Oya, ini Antakapura, makam selir tercinta Amangkurat I. Dari tempat inilah petualangan saya di makam-makam kuno 2 tahun lalu dimulai.
Salam, teman-teman. Mau tanya pendapat nih.
Jika saya merilis kumpulan infografik dan foto berbentuk pdf tentang makam-makam kuno sebelum buku keempat rilis, apakah menarik?
File tsb (sekitar 40-an halaman) nantinya bisa diakses dan dibaca gratis oleh siapapun.
Gimana?
28 Maret 1830, Diponegoro ditangkap setelah perundingan palsu oleh Belanda di Matesih, Magelang.
194 tahun lalu, itu adalah Ramadan sekaligus lebaran terakhir Diponegoro di Jawa. Setelahnya, ia menjalani pengasingan di Manado dan Makassar.
Alfatihah.
Menulis soal makam kuno artinya juga menziarahi makam itu. Ibarat kata, kita bertamu ke sebuah rumah. Ya kita harus permisi dulu.
Ini tidak cuma tentang datang, motret, wawancara, lalu pulang. Unggah ungguh dan tata krama tetap nomor satu. Wajib.
Tahun 2022 lalu, saya menulis liputan Ramadan tentang 4 masjid pathok negara milik Kraton Yogyakarta.
Menemani puasa tahun ini, saya hadirkan kembali liputan tersebut. Selamat membaca ya.
=== utas ===
"Warga asli sini sampai sekarang tidak berani pakai kasur, Mas. Tapi kalau warga pendatang tidak apa-apa," terang seorang warga Kasuran dalam suatu perbincangan.
Dusun ini memang punya pantangan penggunaan kasur. Bagaimana cerita sejarah dusun ini?
=== utas ===
Di sisi utara Makam Dusun Somokaton, terdapat satu area berisi sekitar 5 nisan hanyakrakusuman berukuran kecil.
Menariknya, nisan-nisan ini masih terjaga, tidak rusak parah dan ditumbuhi rumput.
Selain itu, ada beberapa nisan menarik lain di makam ini.
=== Utas ===
Tabungan naskah sebulan lebih, akhirnya muncul juga. Kali ini tentang Ki Ageng Mangir.
Selengkapnya bisa dibaca di tautan di bawah ini. Semoga bermanfaat. :))
Lagi halal bi halal di daerah Kulon Progo, tiba-tiba mikir bahwa di daerah ini pasti ada makam kuno karena deket dengan sungai besar yg di masa lalu kadang jadi titik penting bagi peradaban di sekitarnya.
Lalu, iseng cek di Google dan menemukan makam ini.
(Foto dari Google Maps)
Sisa-sisa makam berlanggam hanyakrakusuman di makam umum dusun Warak Kidul, Mlati. Bukti peradaban kuna di kampung ini.
Cerita dari warga, mereka menemukan batu-batu makam kuna ini ketika menggali makam baru lalu ditumpuk begitu saja.
Alfatihah.
Tahun depan, insyaallah saya akan membuat satu akun IG khusus tentang makam-makam kuna.
Mohon ditunggu ya. Saya masih kurasi dulu fotonya.
Ngomong-ngomong, ada yang mau ikut menyumbangkan foto? Boleh banget loh. Hehe.
Semoga, catatan saya kelak bisa dinikmati siapapun, kapanpun.
Saya sekadar ingin bercerita, pusara-pusara kuno bukan hanya soal demit, klenik, pesugihan, dan hantu-hantuan.
Foto ini merekam aalah satu pengalaman paling menyentuh dari sekian banyak perjalanan saya ke makam-makam kuno.
Satu cerita yang sangat dekat dengan diri saya, datang dari salah satu orang dekat saya sendiri: simbah putri.
Bukan tentang mistisme, tapi tentang cinta.
1. Makam Syekh Maulana Magribi.
Seorang ulama asal Persia, sekaligus cucu dari Syekh Jumadil Qubro, ulama yang kelak menurunkan raja-raja di tanah Jawa.
Teman-teman, sebagai ucapan terima kasih karena sudah mau 1000 follower, saya persembahkan sebuah utas khusus tentang Ki Juru Taman, sang pembunuh Sultan Pajang.
Selengkapnya ada di sini:
Selamat membaca!
Jenderal Iroh adalah tokoh favorit saya di Avatar The Legend of Aang. Ia orang baik tapi dianggap jahat karena (kebetulan) mendukung pihak antagonis.
Kalau di sejarah Jawa, kira-kira belio ini mirip siapa menurut sampeyan?
"Mas, kalo nulis makam gitu kok bisa nemu datanya?"
Nah, ini salah satu jawabannya, Lur. Bukan klenik, medukun, semedi, atau diterawang, tapi riset pustaka. Mbok kira aku dukun po.🙄
Bener kata kawan yg kemarin reply twit saya.
Zaman sekarang itu sejarawan kurang "menjual". Lebih menjual orang yang ngaku bisa retrokognisi, bisa ngobrol sama demit, lalu dikit-dikit sok menerawang dan bilang, "Energine gede. Aku ra kuat".
Bar kui gawe thread horor. Kwkwk.
Petilasan Kijing Pitu
Konon, di tempat ini, terjadi 'gentleman agreement' antara Panembahan Senopati dan Ki Ageng Giring III. Bahwa, tampuk kepemimpinan Mataram Islam akan pindah ke trah Giring III setelah 7 keturunan Senopati berkuasa.
Lokasi: Dlingo, Bantul.
Sisi menarik tentang ulama-ulama Jawa pasca-Majapahit:
Mereka menarik garis silsilah ke Brawijaya (kebanyakan Brawijaya V), bukan ke Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Foto peziarah antri di pintu makam Mbah Dalhar di komplek makam Gunungpring. Sabtu, 20 Januari 2024.
Mbah Dalhar adalah salah satu pengelola Ponpes Darussalam Watucongol. Beliau juga keturunan dari Raden Bagus Khasantuko.
Al-fatihah.
Rekaman syair pujian berlanggam Jawa yang meriah di Masjid Pathok Negara Plosokuning.
Bagi beberapa daerah mungkin masih umum ditemukan ya. Tapi kalau untuk daerah saya, sulit nyari yang model begini.
Dan inilah salah satu alasan saya suka dengan Masjid Plosokuning.❤❤❤
Masih adakah bangunan macam ini di dusunmu,Lur?
Ini adalah bangunan cakruk zaman dulu. Saya pernah baca, bangunan macam ini dulunya adalah pos polisi khusus tebu di zaman penjajahan.
📍Pinggir jalan dari Sedayu ke Arah Pandak, Bantul.
Buat teman-teman yang pengin wisata religi menjelang atau ketika bulan Ramadan nanti, saya kasih satu saran.
Cobalah salat magrib-isya di Masjid Pathok Negara.
Rasakan nuansanya, kultur di dalamnya, vibe lingkungannya.
Ada yang pernah coba?
Nyi Roro Kidul adalah wujud simbolisme penguasaan Mataram Islam atas laut selatan Jawa.
Sederhananya, ini buat ngayem-ayemi kalau 'penguasa' laut selatan ada di bawah kuasa raja Mataram.
Kenapa begitu?
=== utas singkat ===
HUBUNGAN NYI RORO KIDUL DENGAN PARA PEMIMPIN INDONESIA??
Benarkah Nyi Roro Kidul memiliki hubungan dengan para tokoh bangsa dimasa lampau? pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab di thread ini.
A Thread
@neohistoria_id
@mwv_mystic
#nyirorokidul
#soekarno
#rjl5
Minggu lalu, saya berziarah ke makam Raden Bagus Khasantuko di Godean.
Seorang anak raja Amangkurat III yang meninggalkan kraton untuk menyebarluaskan agama. Kelak, nama ini menurunkan sosok Mbah Dalhar Watucongol.
Video selengkapnya:
2. Makam Syekh Bela-Belu
Ulama ini punya karakter unik. Beliau adalah orang yang hidup sezaman dengan Syekh Maulana Magribi. Lha wong makamnya saja bersebelahan.
3. Makam Ki Ageng Giring III
Bersama Ki Ageng Pemanahan, ia berebut wahyu sebagai penguasa Mataram Islam. Kisah keduanya menurunkan cerita 'degan gagak emprit'.
Banyaknya komplek makam kuno di sekitar Imogiri sangat wajar jika melihat posisi sosial-budaya Imogiri di masa lalu.
Toh, nisan-nisan di video ini sebenarnya bukan nisan kuno.
Justru, keberadaan nisan-nisan ini bisa jadi pertanyaan, "Apakah keturunannya sudah pedot oyot?"
Setahun sudah saya berjalan mengembara di pusara-pusara lama. Puluhan juru kunci, puluhan buku, dan puluhan cerita saya gali.
Dengan segala rendah hati, saya persembahkan serial foto "Kembali".
Pangeran Joyokusumo (1787-1829)
Anak HB II keturunan tionghoa (dari selir R.A. Sumarsonowati) yang punya rekam jejak panjang dalam urusan membela kraton:
- Pemadaman pemberontakan Raden Rangga
- Mempertahankan kraton saat geger spehi
- Jadi panglima Perang Jawa
Aja kagetan, aja gumunan. Sejarah kadang hanya berulang kok.
Cerita kongkalikong antara ipar, paman, dan keponakan demi membangun kekuasaan keluarga sudah ada sejak dulu kok.
Pernah dengar cerita tentang Pemanahan, Juru Martani, dan Danang Sutawijaya?
Utasnya segera.
Di dusun saya, Jlegongan, 17 Agustus turut diperingati dengan merti dusun. Salah satu agendanya adalah ziarah ke makam leluhur dusun.
Yang menarik, doa dalam acara ini dilakukan dengan 2 cara secara bergantian: Islam dan Katolik.
Kenapa?
Coba kalian bandingkan lukisan/gambar tokoh-tokoh ini:
1. Ki Ageng Giring III
2. Ki Ageng Pemanahan
3. Panembahan Senopati
4. Pangeran Purbaya
5. Sunan Kalijaga
6. Ki Ageng Mangir
Kalian akan melihat bahwa lukisannya mirip. Perbedaannya tipis banget.
Petilasan Selogilang/Gilanglipura/Lipura
===
Di tempat ini, konon, Panembahan Senopati mendapat wahyu keprabon sebagai raja Mataram. Berbagai sejarahwan menyebut tempat ini sudah menjadi lokasi penting sejak masa sebelumnya.
Kemarin pagi bersepeda ke Kulon Progo dan mampir moto makam prajurit Perang Jawa di Ngipikrejo, Banjararum, Kalibawang, KP.
Suwun infonya Mas
@dianceps
.
Yuk review sedikit.
7. Makam Raden Santri
Lokasi ini terkenal sebagai tempar ziarah umat Islam. Lokasinya di Gunungpring, Magelang. Namun, sosok di makam ini juga seorang tokoh dari Mataram Islam.
Salah satu model nisan klasik yang menurut saya sangat amat artistik adalah nisan-nisan seperti di Komplek Makam Sunan Pandanaran, Bayat. Beberapa orang menyebutnya dengan "Nisan Bayatan".
Ada yang pernah lihat nisan ini di daerah lain?
Petilasan Lipura, tempat Panembahan Senopati "keturon" sebelum dibangunkan Ki Juru Martani.
Setelah bangun, Senopati menghanyutkan diri di sungai hingga ke laut kidul. Di sana, ia bertemu Roro Kidul dan menerima pengakuan sebagai penguasa Mataram.
(Babad Tanah Jawi)
Hari ini pada tahun 1829.
KGPH Joyokusumo dan 2 putranya meninggal saat pasukan mereka diserbu dan dibantai pasukan hulptropen Belanda di Sengir, Kulon Progo.
KGPH Joyokusumo adalah:
- Panglima Perang Jawa
- Paman P. Diponegoro
- Putra HB II
Alfatihah.
(Sumber: Kuasa Ramalan)
"Batu Candi" dari Masa Silam
Seorang pria memasuki area makam, sembari menenteng ember dan handuk. Ia melewati makam dan menghilang di balik pohon bambu.
Saya sempat memanggilnya, sayang ia tidak dengar. Sore itu, saya sendirian berada di Makam Jetis, Warak Kidul, Mlati.
Mungkin, sudah saatnya kisah Ki Ageng Gribig dikaji secara sejarah-keilmuan Islam.
Sebab, disayangkan jika yang dikenal dari beliau malah versi "konon" atau versi "dongengnya".
Btw, komplek makam beliau punya koleksi nisan yang lengkap loh.
Ki Ageng Gribig merupakan ulama besar penyebar Islam di kawasan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Ia bernama asli Wasibagno Timur. Dia dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V.
Konon Goa Suran merupakan Goa yang bisa tembus ke Tanah Suci. Boleh percaya boleh tidak.
@Boni_Sena
Betul, Mas. Kalau kata orang Jawa, untuk mengingat 'sangkan paraning dumadi', tentang asal usul diri. Bahwa kita tidak mungkin ada tanpa adanya leluhur terdahulu
Teman-teman, selamat menyambut Ramadan nggih. Mohon maaf lahir batin untuk semua kesalahan.
Semoga lancar, berkah, dan bahagia dalam menjalani Ramadan esok.
(Foto lama saat liputan pas sadranan di makam Syeh Maulana Magribi, Mancingan, Kaliurang)
Beberapa hari lalu, ramai berita tentang patung Bunda Maria yg dikrukupi terpal.
Bicara soal toleransi, saya sekadar mau membagikan cerita tentang dusun saya, Jlegongan. Sebuah dusun dengan 2 agama yg hidup sentosa.
Tautannya ada di bawah ini.
Satu nama yang menarik di antara 8 nama tadi adalah nama "Raden Lembu Peteng". Nama ini cukup tenar di berbagai cerita sejarah sebagai anak dari Brawijaya.
Coba cek Google dan tebak siapa nama lain dari Lembu Peteng? Yak, Raden Bondan Kejawan, leluhur raja-raja Mataram Islam.
Menutup bulan Ruwah dengan sowan ke makam ulama-ulama keturunan Ki Ageng Pemanahan.
Raden Santri, Mbah Kyai Krapyak II, Mbah Kyai Krapyak III, Mbah Kyai Harun.
Alfatihah.
Seorang kawan di Dlingo bertanya soal nama "Nyai RNDP" di foto kanan.
Jujur, saya tidak tahu. Saya juga baru pertama ini melihat nisan kayu berbentuk persis spt nisan batu. Biasanya kan spt kusen pintu gitu.
Barangkali ada yg tahu? Boleh bantu jawab ttg nama "RNDP" tersebut.
Di komplek makam ini, total terdapat 14 nisan bergaya hanyakrakusuman. Semuanya berada di dalam pagar dan ukurannya pun seragam. Baik ukuran badan makam ataupun kepala nisan/maesan.
Lalu, kemarin sore saya gabut dan ngabuburit sembari menilik makam tersebut. Kebetulan lokasinya tidak terlalu jauh, bisa sambil beli jajan buat buka hehe.
Lokasinya ada di dusun Jitar, Sumberarum, Moyudan, di sebelah selatan Goa Maria Jatiningsih.
15. Patok Negara Dongkelan
Masjid ini didirikan oleh seorang ulama asal Ponpes Al Kahfi Somolangu, Kebumen. Sebuah perintah pencarian dengan teka-teki.
Makam Tumenggung Wiroguna dan istri di komplek Giriloyo.
Beliau adalah salah satu petinggi militer yang disayangi Sultan Agung. Sayang, ia ikut disingkirkan di masa awal pemerintahan Amangkurat I setelah intrik personal-politik yang melibatkan keduanya.
Tadi pagi, kerja bakti di makam dusun sekalian riset tipis-tipis.
Muter-muter mencari nisan kuno dan ketemulah beberapa nisan ini.
Indikasi saya, ini adalah nisan hamengkubuwanan, berasal dari tahun 1900-an dan mungkin termasuk nisan muda untuk gaya ini.
Al fatihah.
Jika di pesisir selatan Parangtritis tadi ada sosok yang disebut sebagai anak raja Majapahit, di Moyudan ini pun ada narasi serupa.
Berikut adalah nama-nama sosok yang dimakamkan di Moyudan.