Matinya negara ini salah satunya karena gagal menghargai guru, dosen, dan tenaga kependidikan lainnya. Gak ada upaya serius buat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Banyak guru yang terjebak pinjol sampe depresi, eh pejabrutnya diem bae.
@nianugroho
@76_hanafi
@meutiafaradilla
orang yang mau melakukan kekerasan seksual itu pasti bakalan mikir-mikir kalau mau ngelakuin ke atasan cewe, even dia telanjang sekalipun.
beraninya sama siapa? iya sama koleganya yang setara, atau bahkan sama bawahan atau junior.
kenapa? karena relasi kuasa.
@76_hanafi
@lanicolecky
sekalipun aku perjaka, gak minum miras, dan gak merokok, tapi aku juga gak berkenan ditanya tentang keperjakaanku atau tentang apakah aku ngerokok/enggak, aku minum/enggak, masa dengan kemampuan dan attitude yang kumiliki harus ketutup sama status keperjakaan?
salah satu pendiri Fakultas Psikologi, Prof. Busono Wiwoho (alm.), termasuk dalam civitas akademika UGM yang jadi tahanan politik dalam peristiwa 65/66 karena beliau jadi anggota HSI (Himpunan Sarjana Indonesia) yang dekat dengan PKI.
@irwndfrry
dah banyak sih kejadian anggota komunitas ngelakuin kekerasan seksual, sama komunitasnya dilindungin. dah pengalaman di komunitas yang kaya gitu soalnya.
giliran orang anonim ngetweet blunder dikit aja langsung digeruduk satu kabupaten.
lulusan luar negeri bisa jadi lebih baik dalam menangani penyakit tidak menular, tapi mereka tetep butuh penyetaraan agar bisa menangani penyakit menular yang sometimes berbeda antara di sini sama di negara tempat mereka belajar.
@danseee_
@collegemenfess
penggunaan tanda bacanya aja sudah salah, OJK itu satu lembaga, dan Kementerian Ketenagakerjaan itu lembaga lain, gak ada hubungannya sama sekali.
@lupa_mancing
Terus harus perempuan mulu gitu yang ngomong? Kalau bapak-bapak gak boleh ngomong atau mengecam kelakuan gus-gusan ini? Mereka sudah lantang bersuara lhoo, kalau mba
@mardiasih
disuruh bersuara terus lak serak suaranya. 🤣
@um_fess
saran kegiatan yang bisa dilakukan ketika mengenakan jas almamater selain berbicara kotor dan merokok:
1. membantu tukang parkir di sekitar Matos.
2. melepas burung merpati.
3. shalat tahajud di masjid al-Hikmah.
4. bikin prasmanan di jalan Surabaya.
@um_fess
dalam beberapa kesempatan, UM sudah bisa tampil jadi kampus terbaik se-Malang, dan sudah diperhitungkan di tingkat nasional, yang malu-malu buat ngaku jadi mahasiswa UM mungkin gak tau kalau kita langganan juara MTQMN, padahal kita bukan universitas keagamaan, hohoho.
@menghanyurkan
Indonesia memang lagi darurat daycare bangeett sih, karena daycare sendiri mostly cuma bisa diakses sama orang yang berkecukupan secara ekonomi.
padahal selain mengurangi beban ibu bekerja, itu juga bisa mengurangi beban simbah yang sudah sepuh, biar gak ngerawat cucu terus.
@denismalhotra
Terima kasih sudah speakup, mas. Tuh akun emang gak waras kok, orientasinya semata-mata karena duit, minta kasus disebar aja bayarannya gede. 🤣
@txtdrpemerintah
padahal banyak negara yang produk domestik brutonya lebih rendah tapi masih punya anggaran wajib buat kesehatan dengan persentase yang lebih besar, dan negaranya alhamdulillah gak tiba-tiba bubar.
@weeklywelly
komik yang sangat dominan dengan pesan subtil dari seorang terwelu nggatheli.
bingung sama yang salty, sometimes relate kok itu. banyak orang yang gak punya cita-cita sepanjang itu.
sekadar hidup sampe jam 23.59 hari ini aja dah alhamdulillah wa syukurillah.
jaga pandanganmu baik-baik, jangan sampai melihat perempuan dengan tujuan membangkitkan birahi walau hanya sekedip mata, karena aku tahu cara pandangmu seperti apa. dirimu memang bisa jadi tampak baik-baik saja, tapi kalau pandanganmu gak bisa dijaga, kamu lebih hina dari hewan.
Jaga auratmu baik-baik, jangan sampai terlihat walau hanya seujung jari, karena aku tahu cara pandang laki-laki kepadamu seperti apa. Dirimu memang bisa jadi sumber fitnah, tapi saat menjadi sholehah, engkau akan lebih baik dari dunia dan seisinya. Luv
@xanxanny4me
padahal kadang perjalanan religius orang itu penuh dengan adverse events, apalagi yang menjalani religiusitas karena "paksaan".
beruntung kalau kalian bisa beragama secara sukarela, tapi coba pahami dari pengalaman mereka yang dipaksa dalam keberagamaannya.
@pockyira
Instagram: temen nikah, lamaran, lahiran, gendong bayi, keterima LPDP di luar negeri, ngedate.
Twitter: peringatan darurat, marah-marah sama Mulyono.
Yin dan yang banget~
@kazuakiouji
sudah banyak kejadian itu mah, ntar istrinya disuruh jadi ibu rumah tangga, tapi suaminya juga ongkang-ongkang kaki.
terus mau makan apa, bangkai kambing?
@postsbyfar
Manfaatnya yang dibahas mesti manfaat buat orangtua, sedikit yang membahas manfaat anak ini hidup di dunia, apa yang didapat anak dari orangtuanya, bahagia enggak anak dilahirkan dari orangtua seperti itu.
Kalau cuma buat ngasih manfaat ke orangtua, namanya egois.
@ceciliatoumahuw
Belum lagi bawa-bawa degradasi moral akibat terlalu banyak pacaran, terus solusinya nikah, nikah itu sunnah Nabi, dan sebagainya.
Nikah tapi niatnya buat menghalalkan ngewe, morally bankrupt tenan. 🤣
@nanasiigoreng
@univ_indonesia
Aku heran deh, kan umrah itungannya ibadah sunnah tuh, tapi kenapa malah gak dihitung absen, sedangkan orangtua meninggal yang lebih urgent buat ditemenin malah harus ambil jatah? 🙄🙄
@Um_sansfess
yuk, buat yang ingin konseling, silakan mampir ke ruang konselor, gedung H8 lt. 1 (belakang Rektorat), atau kalau ingin konseling online, silakan kunjungi ig (at)peercounselingcorner, hubungi narahubungnya iya. jangan takut, kami selalu ada untuk mendukung kalian, kawan! 🥰🥰
kemaren, dosen Filsafat Ilmu mengutarakan keheranan kenapa orang atheis atau agnostik suka ngomongin Tuhan atau aturan Tuhan terus, padahal mereka gak percaya, bahkan gak menganggap itu ada.
nah, ini salah satu contoh nyata.
Kenapa ukthy hidup mudah kok dibikin ribet dan susah sendiri sih?
Jika emg aturan Tuhan, kenapa pulak waktu lahir ke bumi gak minta langsung dicadarin?
@UGM_FESS
biasalaaahh, anak UGM kalau kampusnya dibilang jelek tambah dikasih tau sisi gelapnya kok.
bahkan kalau ada anak fakultas A yang iri sama fakultas B, bukannya manas-manasin, anak fakultas B dengan sukarela menunjukkan kalau sama jeleknya.
@akunsigemini
@bakuldimsum_
Padahal kalau dipikir-pikir, perempuan tuh punya endurance yang luar biasa. Bayangkan, mengasuh anak seenggaknya dari usia 0-18 tahun dengan segala tugasnya tanpa libur sama sekali.
Ibu rumah tangga/ngasuh anak itu juga pekerjaan.
@gunnabefine
@angewwie
jadi wirausahawan tuh gak semudah itu lho, daya beli masyarakat masih belum stabil, yang besar aja banyak yang tutup, apalagi yang masih ngerintis pake modal utang, kalau uang dinginnya dikit pelan-pelan bubar sih.
@txtfrombook
Soalnya fiksi seperti novel itu lebih realistis daripada buku self-improvement yang ndakik-ndakik, ditulis sama orang yang dari lahir dah sugih banget, belum lagi yang nulis gak ada background yang relevan sama topiknya, misal psikologi.
@lanicolecky
jangankan soal lapar mata, sebagian saudara kita yang lapar makanan aja mencak-mencak kalau ada yang have a lunch di depan mereka pas mereka lagi puasa, apalagi lihat lawan jenis, matanya langsung ijo.
bisa gak sih orang-orang kaya mereka tuh jadi undur-undur aja gitu?
@Daimaou696
@MireinaRiviere
iya udah, kalau kaya begitu caramu, gak usah lah ada kebebasan sama sekali, biar semuanya saling mengatur satu sama lain sampe lupa caranya mengatur diri sendiri.
@ngalamfess
pojok kanan bawah itu adalah orang Gondanglegi(?) yang merupakan seorang aktivis paling rebel di abad ke-21, terkenal dengan perlawanan terhadap sekolah karena tidak suka bangun pagi, sekarang dia sudah jadi maba di salah satu kampus swasta di Malang.
@rekamantra
Karena gak semua orang punya idealisme tanpa batas, bahkan Fisipol sekalipun.... banyak yang akhirnya turut andil merusak lingkungan karena duitnya lebih menggiurkan. :)
@convomfs
itulah mengapa aku suka membeli dan membaca buku. dalam suasana yang stres dan hectic, bau buku (apalagi yang baru dibeli) itu wangi lhooo, suka aja aku cium-cium.
@lutfithe13th
begitulah kalau bikin kebijakan ujung-ujungnya duit. mau menyangkal kalau semakin ke sini pemerintah semakin berpihak ke oligarki? mau mengalihkan pembicaraan lagi sampe nyerang personal?
punya jari kok juahat banget.
@goraici
kenapa kok diawasi terus? karena nakalnya cowo itu lebih "acceptable" di mata society daripada cewe, kan cewe harus baik, sopan, manutan, dan gak aneh-aneh — sesuai ekspektasi lingkungan.
yang dilakuin maybe sama, tapi konsekuensinya pasti beda antara cowo sama cewe.
@drlrst
@kleponwajik
@zahraamalias
Orang yang gak tau cuma bisa nuduh kalau kita sirik sama kekayaannya.
Dih, sirik kok sama orang yang kerjaannya haram atau penuh syubhat.
@UGM_FESS
terlepas dari kesalahan pemenggalan kata yang menurutku cukup lucu dan menghibur, sorry to say iyaaa.... gak ada bedanya antara BEM KM UGM sama BEM kampusku S1 dulu, gak pinter-pinter mengangkat isu strategis.
jangan sok munafik lah, kalian kan juga nyari jabatan (cont.)
salah satu permasalahan kita sebagai manusia adalah suka menunda-nunda karena merasa waktu kita masih panjang, padahal waktu kita itu ada batasnya, gak ada yang tau berakhirnya kapan.
(📌: Sinergi Coworking Space, Gejayan — rekomendasi temen)
@mediocrickey
lagipula di media sosial kok pada serius semuaa, belum tau aja kalau ada akun yang bahasanya ndakik-ndakik dan kelihatan paling lurus tapi ternyata pelaku kekerasan seksual.
@vegispfriani
Memang miris banget PON tahun ini, padahal ini tuh event besar terakhirnya Mulyono, tapi malah gagal total. Apakah ini azab kebanyakan mbanggain infrastruktur? Jadi langsung rusak semua di saat-saat terakhir kekuasaannya.
@yozariam
Miris banget, belum sampe satu dekade dah banyak yang gak sadar kalau statemen Anies sebenernya ngefek parah ke orang Tionghoa, bahkan yang anak-anak sekalipun.
Kalian mau sebut aku Ahokers yang gak moveon-moveon sampe pembela kapir silakan, tapi kenyataannya emang sepahit itu.
Dikutip dari laman Darul Ifta Mesir, al-Imam Ibn Daqiq al-'Id menyatakan bahwa dianjurkan menggunakan wewangian sesuai dengan kegunaannya, yaitu untuk menjaga dari bau-bau yang tidak sedap, dan menyenangkan hati sesama.
Dan anjuran ini bukan hanya buat cowo, cewe juga dianjurkan
@alfinrizalisme
@divapress01
@picoez
@edi_akhiles
@agus_noor
@eMbahNyutz
"Gusti mboten shareloc! Gusti mboten shareloc!" begitulah sang pencerita memulai kisah-kisah kecil dan ganjil untuk membuka perjalanan 100 hari melihat diri.
sontak aku kebingungan sembari menerka-nerka, "hah? kan memang Gusti Allah gak pernah shareloc, wong WA saja gak punya~"
@t_yudehis
@erasmus70
beberapa guruku waktu aku masih sekolah kadang nyalahin siswa kalau tanya, dibilang gak memperhatikan materi, tapi kalau gak tanya ntar diancem gak bisa njawab pertanyaan beliau-beliau. 🥲
lagi ah.... selasar Psikologi yang kalian sering pake nugas itu sebenernya hamparan taman luas di antara gedung A sama jalan Soshum (seberangnya Bonbin).
baru tahun 2016 jadi selasar sekaligus gedung D, gedung ini adalah salah satu gedung yang gak pernah tutup.
Luqman al-Hakim radhiyallahu 'anhu berwasiat kepada anak beliau:
"Wahai anakku, hendaknya engkau bermajelis dengan orang-orang berilmu dan dengarkan ucapan para orang bijak, karena sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya ilmu....
Rek gimana rasanya kalo dulu sering ke Matos bareng bestie mu, terus sekarang di Malang tinggal kamu sendiri karena mereka udah pada lulus dan pulang ke asal nya🥺 Oyi
@goraici
Sudah sukses berarti pemerintah ngorbanin kelas menengah, apalagi kelas menengahnya kritis-kritis, mulai berani bersuara atas permasalahan bangsa yang belum tantu dialami secara langsung.
That's why suara mereka semakin dianggep angin lalu.
@Ryzahlic
@IbrahimNiar
@RaffiAhmadLagi
Memang didesain kaya gitu, pemerintah nggoblok-goblokin rakyat, budeg, pendidikan dibuat mahal, iyaa biar rakyat bisanya cuma bacot tapi gak punya daya buat memperbaiki keadaan. Mau memperbaiki terhalang birokrasi, nyerahin ke pemerintah dibilang, "ada solusi konkret?"
@geoUP
@irwndfrry
Daripada cuma bilang cinta NKRI harga mati, lebih konkret kalau kaya almarhum sih, prihatin sama perbuatan rekan-rekan segenerasinya yang merugikan generasi selanjutnya. Gak cuma ngomongin beliau ajaa, tapi orang yang segenerasi.
@bibabercerita
Orang kalau sudah perhitungan banget soal makanan, apalagi makanan keluarga, itu hitungannya sudah abkhal an-nās — manusia palimg bakhil seisi dunia.
Dengan kondisi ekonomi yang berkecukupan, apalagi excuse yang jadi pembenaran selain emang kikir?
salah satu bukti "kegagalan" pemerintah iya kaya gitu, semua-semua dipercayakan ke rakyat tanpa ada tanggung jawab yang lebih besar dari pemerintahan.
dan kegagalan ini terus-terusan dilegitimasi sama rakyat dengan mengatasnamakan "swadaya".
Sebagai lulusan ekonomi dari IPB, agak greget sih. Masalah pertanian Indonesia bukan tanggung jawab kampus, tapi Kementerian Pertanian. Ok, kalo bicara multistakeholder, kampus wajib kasih inovasi. Banyak kok inovasi dari IPB. Diterapkan ga sama pemerintah?
@ngalamfess
....menurut aliran ini, pengetahuan manusia adalah cahaya seperti hadits "al-'ilmu nuurun", ilmu adalah cahaya yang gak semua orang bisa dapet.
berbeda dengan aliran filsafat umumnya yang menyatakan bahwa pengetahuan bisa didapat secara empiris dan rasional, -c
@convomfs
menurutku semua orang yang kaya gini, termasuk orangtua/keluarga yang strict sama pilihan anak, mikir dampak ke depannya buat sekolah tuh kaya gimana.
banyak adek tingkat yang kepengen tapi gak bisa masuk karena di-blacklist.
@um_fess
padahal ndek sekitar kono iku akeh demite lhooo, Psikologi lawas ambek rektorat lawas dan jejer-jejernya iku terkenal mistis, gak onok wedine blas nananina di tempat mistis.
@Mawar_bersari
@ridwanhr
@irwndfrry
Sebagai orang yang selama sekolah masuk bimbel, alangkah baiknya kalau orangtua keberatan buat mgajari anak, mending dibawa ke bimbel. Gak mau juga? Iyaa jangan salahkan kalau nilai anak jeblok.
Wong orangtuanya aja gak berperan blas~
@MongabayID
ngomongnya sih IKN ntar dijadikan kota hijau, tapi hijau karena diotak-atik manusia, bukan hijau secara alami.
yang alami mana? dirusak, sampe habibat asli hewan dan tumbuhan lokal juga dirusak.
@Um_sansfess
banyak, nder. ada Gramedia, Akalbuku, Mojokstore, DIVA Press, Marjin Kiri, dsb., semua itu tersedia di berbagai platform belanja online, kayak Bukalapak, Shopee, dsb.
di mana-mana memang gak ada buzzer yang bisa menjelaskan isu secara logis dan rasional, mau berbusa-busa menjelaskan bahayanya RUU Kesehatan ini ke buzzer iya ujung-ujungnya bakalan mental.
Utas ini menjelaskan dgn sangat baik bhw RUU Kesehatan menguntungkan RS swasta pemilik modal besar.
Diskursus dikaburkan jadi penolakan krn IDI, atau lebih parah lagi, krn kadrun takut kehilangan pengaruh. Mereka yg menolak dirusak kredibilitasnya. Jahat.
#TolakRUUKesehatan