akun pribadi | 🧯Pemadam Kejahatan |🕵🏻♂️Curently serving as Head of Cyber Criminal Investigation Unit - East Java Regional Police Dept | ig:
@praboe_abimanyu
Menjalani hari-hari sebagai manusia dan juga sebagai pemadam kejahatan, saya catatkan beberapa cerita perjalanan untuk dinikmati dan diambil pelajaran darinya.
Selamat menikmati,
Kijang1-Ganti.
Pukul 15.45, saat saya masih tertidur, terdengar panggilan masuk dari anggota.
“Ah, sepertinya ada perkembangan di kasus pembunuhan kemarin”, ucap saya dalam batin.
Tanpa salam anggota langsung berkata, “Izin laporan ndan, ada mayat lagi. Sepertinya ada luka kekerasannya ndan.”
Tidak terasa hampir berakhir masa tugas saya sebagai Kasat Reskrim.
Berdasarkan pengalaman saya, beberapa hal ini mungkin bisa dijadikan pelajaran buat kita agar terhindar dari kejahatan.
Waktu itu malam natal. Hujan yang sore tadi turun deras telah berganti menjadi rintik. Kami menunggu di Pos Pengamanan sambil berharap malam ini berlalu dengan baik.
Tapi semua itu berakhir ketika jam 22.15, anggota menelpon dan berkata, “Ndan, ada 338..”.
Dua bulan lamanya, anak ini dipaksa tinggal di kamar mandi yang lembap dan dianiaya, sampai sekarang dia akhirnya kembali ke pemberi kehidupan.
Tenang di sana ya, Dek.
Biar saya yang pastikan para penyiksamu dapatkan balasan yang setimpal.
Tokyo dan Rio versi Sidoarjo
Masih ingat pasangan Tokyo dan Rio di series Money Heist? Pasangan itu memberikan romansa di tengah aksi pencurian dalam sebuah bank. Kisah Romansa sepasang muda-mudi itu pun juga terjadi di Indonesia.
Lalu bagaimana aksi Tokyo dan Rio lokalan itu?
Minggu yang berat. Tiba-tiba menerima laporan ada seorang anak yang dicabuli tenaga pendidik selama beberapa tahun.
Niat saya ingin mencari saksi, justru saya malah mendapat korban-korban lain.
Saya tidak rela jika ada korban lain lagi. Karena itu pelaku segera saya tahan.
Scroll galeri, nemu foto lama waktu mengungkap kasus pembunuhan yang paling ga masuk akal cara ngungkapnya. Analisa deduktif yang bahkan anggotapun ga sampe terheran-heran.
Cerita yang mungkin baru akan saya tulis ketika sudah pensiun nanti.
Kemaren ada kasus revenge porn, korbannya anak-anak dan pelakunya juga masih anak-anak. 😔
Siang hari saat tau ada laporan itu, anggota saya minta langsung bergerak. Fokus pertama adalah mengamankan barang bukti supaya tidak tersebar dan korban mengalami repeat victomization.
@tanyakanrl
@prabu_abimanyu
Pak, kalau bole kasi masukan nih pak, lain kali kalau ada kijang2 lain nyamarnya yg totalitas kayak orang jualan beneran ya Pak 😭😭😭😭 trus kasih harga jualannya sesuai harga pasar biar orang awam ga pada sus 😭😭😭😭😭
Senin 22 Mei pukul 5.30 pagi saya dibangunkan oleh telepon dari Kanit Polsek Candi. Dia mengabarkan kalau telah terjadi kejadian pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya seseorang. Korban meninggal dengan banyak luka bacokan di sekujur tubuhnya.
Scroll galeri nemu foto jaman pacaran dulu. Jaman Bebek Slamet masih jadi favorit kami berdua. Ga kerasa bulan ini sudah 12 tahun menikah.
Don't you think we are cute back then?
Sakiiit!!
Menjadikan anak sebagai objek seksualitas itu saja udah sakit.
Apalagi mengumpulkan ratusan video dan memanfaatkan video-video anak itu demi rupiah.
Sakiiit!!!
Saya dan tim ga akan tinggal diam!
Tandain mukanya!
Mengungkap teka-teki kasus memang tak selalu mulus perjalanannya. Kadang perlu kecerdasan, kadang butuh kecermatan, tapi yang pasti harus memiliki tekad.
Karena saya yakin kalau kejahatan akan selalu meninggalkan jejak
Semalam sudah kami tangkapi para pelakunya. Beberapa lainnya terus kami buru.
Tidak ada ruang bagi hal-hal yang menyebabkan masyarakat Sidoarjo resah.
Nanti kita spill before-afternya.
Kali saya memenjarakan lagi seorang pria 54 th yang kelakukannya paling dibenci, bahkan oleh para napi itu sendiri.
Saya tutupi wajahnya bukan untuk melindungi identitasnya, tapi identitas korban yg juga anak kandungnya.
Saya sajikan cerita di hari Minggu ini sebagai pelengkap masa rehat. Satu hari santai di antara hari lain yang penuh semangat.
Atur langkah,
Atur nafas,
Atur tenaga.
Sampai bertemu lagi,
Kijang-1 Ganti.
Mumpung lagi rame ngomongin miras dan mau bulan puasa, saya ingetin banget ya untuk para kawula muda.
Alkohol 70% di toko kimia + Fanta tidak lantas jadi Vodka Cranberries ya.. Bisa mengakibatkan kebutaan sampai kematian.
Selamat menunaikan ibadah puasa semuanya.
👳♀️🙏
Sebaiknya hindari miras/ khamr.
Yang mau mabu-mabuan, setidaknya jangan pakai alkohol 70% dari toko kimia.
Walau berwarna bening, Alkohol 70% + Fanta 2 botol tidak lantas menjadi Vodka Cranberries ya adek-adek.
Awal bulan Desember kemarin, saya kembali mengamankan sekelompok anak yang mengganggu keamanan Sidoarjo. Mereka berkeliling membawa sajam dengan alasan yang menurut saya absurd.
NGONTEN.
Dan beginilah cerita Geng Valhalla dengan kearifan lokal.
@shintaa1924
Betul. Itu juga yang jadi poin pembahasan kami kemarin. Fokus pertama adalah mengamankan pelaku agar tidak ada viktimisasi yang berulang lagi, lalu kami gandeng profesional di bidang kesehatan untuk melakukan observasi atau langkah lain untuk kebaikan masa depan Adi.
Pemilik rumah kepada Radio Suara Surabaya mengatakan, diduga sebelumnya si maling ingin mengambil motor.
Tapi setelah menjebol pintu rumah, si maling menemukan kunci mobil yang disimpan di dalam rumah.
Mobil Jazz RS abu-abu L 1253 PA yang diparkir di garasi lenyap
Pertemanan bisa membawa hidup ke arah kebaikan atau keburukan. Contohnya circle pertemanan 5 pemuda ini. Mereka kompak melakukan pencurian motor belasan kali dalam sebulan.
Marilah kita saksikan bersama, Tokyo Manji lokalan Surabaya dan sekitarnya.
Memecahkan kasus pembunuhan itu membawa pikirian saya bernostalgia ke jaman sekolah ketika dihadapkan dengan soal matematika yang susah.
Pertama memandangi soal dengan mengerutkan dahi, berfikir kenapa bisa ada soal macam ini. Tapi menyerah bukan menjadi pilihan.
Dua hari kemudian, Ronald menyerah. Dia menghubungi kami dan menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Alhamdulillah tunai sudah.
Dengan ini misteri kasus pembunuhan keempat telah selesai.
Sampai bertemu lagi,
Kijang 1 Ganti.
Hari yang panjang dan melelahkan. Tapi, pengalaman ini tentu memberikan suatu pelajaran bagi saya dan tim.
Opini akan selalu menjadi asumsi tanpa adanya bukti. Dan menilai sesuatu hanya berdasarkan asumsi tentu akan membawa pada suatu kesimpulan yang tidak valid.
Di satu sisi saya senang kalau dia dekat dengan warga. Namun di sisi lain saya khawatir juga kalau dagangannya sukses dan kehilangan minatnya untuk menyelidiki.
Aah.. itu kan hanya ada di adegan film Extreme Job pikirku.
Nampak di layar monitor, pada pukul 22.23 WIB Rois berjalan di jalan kampung dari arah tempat kerjanya menuju ke arah jalan tol.
Pada saat itu, Rois terlihat berjalan sendiri tanpa ada yang mengikuti.
Hari itu Jumat, pukul 2.30 pagi. Saya bersiap pulang ke rumah setelah menyelesaikan gelar perkara di kantor bersama anggota.
Tak lazim memang, pulang saat dini hari. Tapi, beberapa perkara kadang menuntut analisa dan tindak lanjut yang segera.
“Nah ada ini, Ndan. Tukang sate Kijang1 lagi ada di sana. Saya suruh cek segera ke alamat korban.”
Informasi dari anggota itu melegakan saya. Setidaknya, saya bisa menghemat waktu dengan tidak pergi ke Sampang untuk mendapatkan informasi tentang korban.
“Ga mungkin, le. Kalau saja dibunuh di tempat lain, darahnya ga akan sebanyak itulah.. Proses pemompaan darah kan sudah berhenti. Biologimu dapat berapa sih?”
Saya menjawab sekaligus menyentil pertanyaan anggota yang masih muda itu.
“Hehehe. Kulo jurusan IPS, Ndan."
Teruntuk para lelaki, selalu ingatlah untuk menjaga kelaki-lakianmu.
Gunakan kekuatan untuk melindungi, bukan menyakiti.
Gunakan amarah untuk membela, bukan melampiaskan.
Dan gunakan rasamu untuk menyayangi, bukan mencari banyak hati.
Nah.. Kalau hari ini, saya menahan pelaku kejahatan yang ga gede tapi cukup menyebalkan buat pengguna transportasi bus.
Please welcome.. Copet HP di Terminal Bungurasih.
Siang tadi ditemukan korban mutilasi jenis kelamin laki-laki tanpa identitas di daerah Tropodo, Kec. Taman, Sidoarjo.
Bagi warga yang merasa kehilangan keluarganya dengan ciri-ciri berikut ini, mohon menghubungi Command Center Polresta Sidoarjo +62 815-5100-110 atau DM saya.
Dua kasus pembunuhan dalam seminggu telah terpecahkan. Kalau kemarin korbannya adalah seorang istri yang mengabdi, kali ini korbannya adalah driver online yang bekerja tengah malam untuk memenuhi tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga.
Doa terbaik untuk kedua korban.
Akhirnya, kami menutup penyelidikan temuan mayat dengan tangan terikat ini sebagai kasus meninggal karena kecelakaan; bukan pembunuhan.
Asumsi-asumsi yg beredar sudah terjawab. Tunai sudah.
Waktunya menangkap pembunuh yg sebenarnya di kasus lain
Karena kebun tebu menghalangi pandangan mata dan area yang terbuka cukup luas, waktunya mengeluarkan drone sebagai alat taktis.
Saksikan detik-detik penangkapan pelaku via drone. Udah kaya ala-ala Navy Seal aja.
Tapi itu efektif!
Dini hari tanggal 27 November, ramai di medsos video sekelompok anak-anak melakukan pemukulan dan merusak sepeda motor di daerah Lemahputro, Sidoarjo. Tepat esok harinya, saya dilantik menjabat di Sidoarjo. Seolah-olah mengisyaratkan hal ini harus menjadi tugas pertama saya.
Hasil ga pulang seminggu, alhamdulillah dapat 9 senpi dan 3 tersangka sindikat antar provinsi.
Sebelum berangkat, saya ajak anggota berdoa bersama, "Semoga yang telah dikerjakan dapat menjadi ladang ibadah. Kalau bukan buat kita, mungkin bisa untuk orang yang kita sayang."
Pukul 23.00 malam, gerimis baru saja berhenti saat saya selesai memeriksa berkas yang menumpuk. Saya rasa ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan sedikit “self reward” pada diri.
Sop Kambing Bang Oya! Perjalanan 1 jam dari kantor saya rasa akan seimbang dengan kenikmatannya.
Akhirnya tunai sudah perjalanan 1 tahun 1 bulan di Sidoarjo. Kota yang cukup menguras pemikiran, tenaga, dan mengurangi waktu istirahat saya, tapi di saat yang bersamaan juga memberi kepuasan batin atas amanah yang tertunaikan dan keamanan yang tetap terjaga.
Untuk teman-teman atau adek-adek di Sidoarjo yang sedang mengalami tindak kekerasan seksual, jangan ragu-ragu untuk DM saya ya.
Jangan menyerah pada pelaku kekerasan seksual.
Lawan!
Karena kebun tebu menghalangi pandangan mata dan area yang terbuka cukup luas, waktunya mengeluarkan drone sebagai alat taktis.
Saksikan detik-detik penangkapan pelaku via drone. Udah kaya ala-ala Navy Seal aja.
Tapi itu efektif!
Grebek Vaksinasi di Pasar Mojosari.
Ternyata susah juga mengajak para pedagang pasar untuk vaksin walaupun gratis. Masih banyak yang terpengaruh omongan2 tak bertanggungjawab.
Akhirnya kita siapkan PopMie gratis supaya pada mau ikut.
“Sudahlah, itu hanya lomba yang kalau menang dapat piagam. Itu ga sebanding sama kewajiban yang jadi tanggungjawab kita!”
Saya dengan tegas menjawab dilema anggota saat itu. Antara lomba yang sudah dipersiapkan atau tanggung jawab yang harus dijalankan.
Saya sendiri memang tidak pernah menempatkan pengakuan juara sebagai tolak ukur utama atas kinerja.
Buat saya, legitimasi tertinggi pengakuan kinerja adalah dukungan atau sekadar ucapan terimakasih dari orang-orang yang telah terbantu dari pelaksanaan tugas saya.
Teruntuk para bapak-bapak,
Kalau suatu saat kamu merasa tuntutan hidup makin menekan, kerjaan semakin berat, dan pikiran semakin banyak..
Jangan menyerah.
Laki-laki ga cuma dilihat dari status di KTPnya, tapi dari upayanya memenuhi tanggungjawabnya.
Tunai sudah.
Setelah proses penyelidikan yang cukup menguras pikiran selama 17 hari, terkecoh oleh petunjuk yang salah, serta harus bolak-balik olah TKP dan hampir menyerah. Akhirnya kasus dapat terpecahkan dan pelaku tertangkap.
Nampak dalam video itu, Rois terlihat berjalan menyusuri sisi tepi dalam jalan tol pada pukul 23.49 WIB. Rois berjalan dari arah akses masuk jalan tol menuju arah TKP ditemukannya korban.
Memang video itu tidak mencakup lokasi TKP. Tapi, TKP itu hanya berjarak 200m setelahnya.
Untuk semuanya, hati-hatilah untuk merespon emosi.
Jangan manjakan perasaan itu, kalau tak ingin dia berbalik menusukmu.
Jangan pernah mengambil keputusan di saat kita sedang senang-senangnya atau sedang marah-marahnya.
“Sambil nunggu, ayo kita sarapan dulu. Cari tempat yang ga jauh dari sini.”
Saya ajak anggota untuk mengisi perut sejenak. Para anggota saya ini memang terkenal tak takut preman, tapi takut lapar. Makanya daripada mereka menggerutu, lebih baik saya isi dulu perut kosong mereka.
Ah, sudahlah. Jangan dipikirkan.
Nanti tiba-tiba malah kejadian betulan seperti waktu saya ingin camping dulu.
Kalau kata orang itu namanya The Murphy’s Law. Semakin kamu takut sesuatu hal akan terjadi, semakin mungkin pula hal itu terjadi.
Setelah itu, saya ajak anggota itu pergi untuk mempersiapkan strategi baru.
Medif, anggota buser berperawakan kurus, tidak tinggi, dan berkulit khas wilayah pesisir itu terpilih menjadi agen siomay kijang1 ganti yang akan saya tugaskan dalam misi khusus.
Pukul 16.00 sore, ketika saya sedang memeriksa berkas perkara lainnya, terdapat kiriman pesan singkat dan foto dari Amad.
“Bang, ketemu ini lokasi kerjanya Rois. Dia kerja 3 minggu ini di pengepul rongsokan di Bungurasih. Saya intro dulu ya.. Nanti saya kabarin.”
Identifikasi awal dilakukan. Ternyata jenazah merupakan warga Jawa Tengah, kelahiran Demak namun tercatat tinggal di Kudus.
Tidak ada yang tau bagaimana dia sampai disini. Tapi, ada sekelompok tukang yang berasal dari Jawa Tengah sedang mengerjakan proyek 100m dari TKP.
“Sepertinya Rois ini beneran kerja di rosok deh, Ndan. Tadi saya sempet heran kenapa telapak kakinya kasar banget. Kalau memang seperti itu, kita fokuskan ke pengepul aja lidiknya, Ndan.”
Salah seorang anggota menyampaikan analisanya yang cukup masuk akal.
Setelah selesai semua pekerjaan, saya lajukan kendaraan ke arah rumah untuk istirahat. Kalau dini hari seperti ini, saya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai di rumah.
Sesampainya di rumah, langsung saja saya berganti baju dan merebahkan badan untuk istirahat.
Pukul 3.15, mata saya tak juga terpejam. Saya kembali nyalakan HP, membuka spotify, dan mendengarkan Podcast Malam Kliwon.
Buat saya, mendengarkan podcast saat akan tidur adalah obat yang sangat manjur untuk membuat saya lekas terlelap.
Menjalani hari-hari sebagai manusia dan juga sebagai pemadam kejahatan, saya catatkan beberapa cerita perjalanan untuk dinikmati dan diambil pelajaran darinya.
Selamat menikmati,
Kijang1-Ganti.
Akhirnya kami bisa menghubungi istri korban. Kami mendapat informasi kalau korban biasanya pulang, tapi sudah tidak pulang 5 hari ini.
Korban memang tidak mempunyai HP dan keseharian korban berjualan jajanan di SD.
Rentang waktu petunjuk terlalu jauh.
5 hari!
Menilai ulang prioritas tindakan memang kerap kami alami dalam menjalankan profesi sebagai polisi.
Dan saya kurang suka ketika anggota tidak paham mana tindakan yang harus jadi prioritas untuk dilakukan.
“Ehm.. Bukan lomba Olah TKP, Ndan. Tapi ada TKP.”
Perkataan anggota itu membuat pikiran saya langsung terjaga.
“Bentar.. gimana?”
“Nggih, Ndan. Barusan piket lantas laporan, katanya ada mayat laki-laki ditemukan di tol. Luka di kepalanya seperti terkena sabetan senjata tajam.”
Olah TKP dilakukan. Jenazah diangkat dari sungai dalam kondisi terbujur kaku dengan tangan terikat tali.
Setelah dilakukan pendalaman ke warga sekitar, tidak diketahui identitas dari korban.
Sengaja dibuang di waduk ini?
Setelah tak ada lagi informasi yang bisa kami dapatkan, agent pun mengakhiri pembicaraan dengan kami. Dia lalu kembali ke gerobaknya dan menjual sisa dagangan yang baru habis setengah.
Senada dengannya, kami pun berkumpul untuk membahas temuan dan menentukan langkah selanjutnya.
Waktunya menganalisa baket. Di dekat TKP ada warung yang buka sampai pagi. Menurut penjaga warung ada 3 orang pemancing yang berada disana sampai pagi.
Tapi pertanyaan, siapa sebenarnya orang ini? Bagaimana caranya mati? Bagaimana korban bisa sampai di sini?
“Pasti ada jalan!”
“Wis, ndang bubar!”
Kalimat itu menjadi penanda kami memulai babak baru penyelidikan misteri ini.
Kali ini, kami sama-sama mengerti kalau jalan yang akan dilalui belum nampak jelas. Tapi tanpa optimisme, kami juga yakin kalau kami hanya akan jalan di tempat.
Saya harus tidur cepat malam ini. Jam 7.00 nanti, saya harus memimpin lomba olah TKP di Polda dalam rangka Hari Bhayangkara.
Sebenarnya, materi lomba ini bukanlah yang menjadi masalah utama. Tapi harus bangun pagi itu sendiri sudah menjadi momok bagi saya.
Sebuah percakapan di tempat potong rambut.
🕵️♂️ : Potong rambut ya, Mas.
🧑🏼🦱 : Model apa, Mas?
🕵️♂️ : Kaya Lee Gwan Hee di Single Inferno, Mas.
🧑🏼🦱 : Hah. Lee Gwan Hee ga kena cacar kaya gini, Mas.
🕵️♂️ : Woooo. Ayo ikut ke Polda sekarang!
“Gini, nih.. Kalau saja memang dia benar pemulung, lalu motif pelakunya apa?”
Saya lemparkan pertanyaan itu ke anggota.
“Izin, Ndan. Korban orang Madura lho, Ndan..”
Jawaban anggota yang sepotong itu seketika menyadarkan saya. Bisa jadi ini bukan perkara uang, tapi harga diri.
Di samping TKP, terletak sebuah tas ransel warna coklat milik korban yang masih tertutup dengan noda basah bekas darah. Tak jauh dari itu, tergeletak juga sepasang sandal warna hijau.
“Buka isi tasnya.”
Saya memerintahkan anggota untuk lebih mendetailkan temuan TKP.
Identifikasi dilakukan. Tampak luar mayat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan tapi mulut menguluarkan sedikit lendir dan darah.
Yg menarik adalah ikatan tali yg menghubungkan kedua tangan sudah terputus. Namun dari bekasnya, ini diputus menggunakan api; bukan benda tajam.
Akhirnya, tiba waktunya saya menutup hasil penyelidikan ini.
Korban yang ditemukan meninggal di Tol Sumo pagi tadi bukanlah korban pembunuhan, melainkan korban kecelakaan.
Setelah ini, penanganannya akan saya limpahkan ke unit laka lantas Satlantas.
Waktu kejadian mulai semakin sempit. Tapi kami tetap tidak bisa menutup kasus ini tanpa mengetahui dengan pasti bagaimana korban sampai berada di waduk, tanpa nyawa.
Sebuah prinsip, saksi dan penyebab kematian harus jelas. Bukan asumsi.
Pendalaman dilakukan ke para tukang. Mereka baru datang dari Blora jam 21.00 WIB dan tidur di bangunan proyek. Mereka tidak melihat ada kejadian yang janggal tadi malam dan juga tidak mengenal siapa korban tersebut.
Apakah keterangannya bisa dipercaya?
Jam 1.00 dia mendahului pulang.
Di perjalanan pulang area waduk, dia bertemu pengendara mobil seperti innova/avanza plat B yang kebetulan menanyakan arah ke Bojonegoro. Searah dengan kota Kudus, tempat korban tinggal.
Apa ada hubungannya?
“Di sekitar korban kami temukan tas yang tadinya terletak di tengah jalan. Posisi korban masih sesuai kondisi awal, Ndan. Sisanya, komandan bisa lihat di TKP.”
Anggota menjelaskan sambil menunjuk ke arah TKP yang dikelilingi oleh police line dengan korban tertutup oleh terpal.