⠀
Deon berjalan melewati jalan setapak hingga akhirnya sampai tepat di pintu Greenhouse Ravenclaw, Ia lalu masuk dan mencari dimana letak tanamannya.
⠀⠀
⠀
Pemuda ini mendapatkan sebuah kantung berwarna coklat sebagai tempat persimpanan barang yang akan mereka cari nanti. Deon juga tak lupa mengucapkan Terima kasih kepada Professor Ben saat mendapatkan kantung tersebut.
⠀⠀
⠀
Para rombongan mengikuti sang guru melewati jalan kecil dari samping rumah untuk masuk ke dalam rumah tersebut. Deon melihat setiap jalanan di penuhi dengan penerangan di dalam toples yang begitu cantik terlihat.
⠀⠀
⠀
Setelah ia berpamitan, Deon pun mulai melangkahkan kedua tungkainya meninggalkan Greenhouse Ravenclaw untuk kembali ke asramanya dan melakukan aktivitasnya yang lainnya.
⠀⠀
⠀
Ketika semua tanaman sudah lakukan, Deon segera merapikan sisa bungkusan barang yang ia bawa dan memasukkan ke dalam tong sampah di Greenhouse itu lalu berpamitan dengan semua tanamannya.
"Aku pulang dulu ya, kalian sehat-sehat disini" ucapnya pelan kepada tanamannya.
⠀⠀
@BelivOd
Nama cowo atau Faceclaim kak?
Kalo buat kebutuhan Faceclaim mungkin....
Jake Enhypen?, Seungkwan Svt?, Huening kai TXT?, atau Ni-Ki Enhypen?
2051.
⠀
Ia melihat dari jendelanya dan menghirup udara segar di pagi hari sembari memakan sarapannya yaitu segelas susu coklat hangat dan juga sandwhich yang lezat untuk memulai kegiatannya hari ini.
⠀⠀
⠀
Dengan beberapa hadiah yang ia bungkus untuk para wisudawan ia bawa, terkhususnya buat wanitanya. Rasa gugup dan takut menyelimuti Deon yang tengah menunggu di meja juga kursi yang ia siapkan buat dirinya dan satu orang lagi.
⠀⠀
⠀
Seeing Ragnar start giving instructions to the third to seventh-year students for the practice, Deon grabbed his Firebolt Supreme and stood it upright next to him to save time later.
⠀⠀
⠀
"Nah itu dia" ucap lelaki ini sembari berjalan kearah tanaman yang banyak itu. "Hello guyss" ucapnya lagi sambil mengeluarkan beberapa peralatannya dan mengecek satu per satu tanamannya. Setelah dicek, ada tiga tanamannya yang hampir layu.
⠀⠀
⠀
Next, Deon began to mount his broomstick and slowly pulled the handle upward. He started to ascend into the air, leaning forward as he began to spin several times around the Quidditch Pitch.
⠀⠀
⠀
Setelah tiga puluh menit berlalu, waktu bersantainya pun telah habis. Kini, ia siap beraktivitas. Hal pertama yang ia lakukan adalah menanam, ia sudah memikirkan sejak kemarin untuk menengok beberapa tanamannya yang hampir layu.
⠀⠀
⠀
Batinnya bergeming sembari menyembunyikan rasa itu dengan tetap stay cool dan melihat dekorasi yang ada.
"Aku harap dia tidak terlambat di akhir bahagianya." Gumamnya sembari melirik arloji tua kepunyaan ayahnya dengan hati was-was menunggu
@ArrowOfEclipse
.
⠀⠀
⠀
Deon found one spot and began his action, rising on his broomstick and balancing his body to avoid falling. Then, He followed the direction of his broom, moving his body as if surfing but with his broomstick. It was incredibly enjoyable for him.
⠀⠀
⠀
Occasionally glancing downward, he noticed some of his friends starting to practice as well. Deon continued to rise, positioning himself higher to find a safe spot to begin Broom Surfing, ensuring not to harm anyone.
⠀⠀
⠀
Pemuda ini lalu duduk di tempat yang telah disediakan oleh sang guru, Deon juga mendapati sebuah lembaran berisikan informasi mengenai permainan mereka bersama dengan Balon yang telah ia pegang sejak tadi dari sekolahnya menuju ke sini.
⠀⠀
⠀
Deon terlihat menuruni anak tangga dari asrama dan segera bergegas menuju Great Hall dan mencari bangku yang kosong di area lokasi acara dan sembari menunggu seorang wanita yang menjadi bintangnya malam ini.
⠀⠀
⠀
Deon bersama dengan teman-temannya melewati pintu itu dan sampai di kastil. Deon segera mengisi absensi yang ada dan bergegas menuju hogsmeade karna ada kegiatan yang harus ia penuhi.
⠀⠀
⠀
At that very moment, his Firebolt Supreme quickly caught Deon's body. His heart nearly skipped a beat due to the incident, and while stroking his broom, he said,
"Thank you! You saved my life," as he adjusted himself back to his original position.
⠀⠀
⠀
Deon yang sedang memperhatikan sir Icarus di depan kelas pun secara refleks mengangkatkan tangannya ketika beliau menanyakan materi minggu lalu. Dia, Reggie, dan Janelle dengan cepat mengangkat tangan mereka dan mulai menjelaskan di bangku mereka masing-masing.
⠀⠀
⠀
That first and second-year students divided into four groups with the chosen leader will practice some flying method and separated from the other classes.
⠀⠀
⠀
Sebuah pertanyaan dilontarkan oleh Profesor Gaunt dan membuat kelas menjadi ramai akan jawaban yang diberikan oleh dia dan juga beberapa teman-temannya dengan suara yang cukup besar.
⠀⠀
⠀
He pushes open the door to the classroom and enters promptly. He notices that the classroom is still empty and heads straight for a seat at the back, placing all his belongings back on the desk.
⠀⠀
⠀
Deon signed his name on the attendance list. Once finished it, he walked out of the classroom to return to the dormitory. Tonight's class agenda was completed; now it is time take a rest.
⠀⠀
⠀
Anna, who was being held by Deon, began to listen slightly to Jane's explanation about last week's material on 'Steelclaw'.
"So tonight we're going to make Anna's claws long... I'm sure this won't feel good for you." Deon muttered while stroking Anna's fur.
⠀⠀
Selamat malam kaka-kaka terkasihi.
@lxudic
@acguamaenti
@beaucloudy
Dasom ingin mengucapkan sukses selalu dan langgeng terus pertemanannya, semoga semogi impiannya tercapai.
Terima kasih sudah mengundang SISTAR untuk memeriahkan hajatannya ya!
@Monasciene
Ohh astaga maaf tidak ternotis Maggie, kebanyakan mendekam di kamar sayanya *sad* tapi lebih baik mengucapkan sekarang daripada tidak sama sekali kan?
Thank you for the wishes too, enjoy your moment while here ya Maggie! 👊
⠀
Deon leaned forward again to fly toward
@rituaql
because his test is completed. He then said to Ragnar,
"My practice is done, Nar," as he descended from his flying broom.
⠀⠀
⠀
Deon mengulum bibirnya, tidak mengeluarkan kata apapun dan memilih untuk terdiam dan memerhatikan setiap penjelasan dari sang guru mengenai kedua mantra yang sedang dibahas kala itu.
⠀⠀
⠀
Deon nodded slowly as he listened to Ragnar speak. He closed his eyes briefly, trying to recall the close call that had nearly happened to him.
""That moment almost kept me from staying in my room, to recovery" Deon said.
⠀⠀
⠀
Deon pun segera mempersiapkan barang untuk tanamannya, memakai baju penghangat, lalu segera keluar dari asrama menuju ke Greenhouse Ravenclaw dengan membawa semua peralatan menanamnya.
⠀⠀
⠀
Sebuah perkamen diterbangkan oleh sang guru dan mantra yang menerbangkan perkamen itu menjadi topik malam ini yang akan dibahas. Deon menjawab pertanyaan itu lalu beberapa temannya juga ikut untuk menjawab.
⠀⠀
⠀
Mendekati waktu acara di mulai, Deon kembali mengenakan busana sekolahnya dan menghadiri acara kelulusan yang diadakan di Great Hall. Beberapa undangan yang telah ia terima pun dibawa keluar dari asrama menuju lokasi acara.
⠀⠀
⠀
[THE TEST BEGIN]
Deon took a deep breath and tried to calm himself. Once he felt composed, Deon began attempting to lift his Firebolt Supreme into his palm, saying "UP!"
⠀⠀
⠀
Setelah perbekalan newizzy telah disampaikan oleh sang perwara, kini memasuki bagian sesi tanya-jawab, lalu beralih ke tuan topi yang mulai berada di atas podium untuk menjalankan tugasnya malam ini. Seluruh pasang mata pun mengarah pada topi legendaris itu.
⠀⠀
⠀
Ragnar provided an example in front of the other. Deon observed the movement while murmuring to himself.
"We need to maintain balance... it's a bit challenging but let's give it a try." He speaks softly.
⠀⠀
⠀
While enjoying his ice cream, Deon began to walk out of the classroom and headed back to his dormitory to rest. His agenda for today is already completed.
⠀⠀
⠀
Selepas Professor Archie memberikan pidato di depan podium, rangkaian acara selanjutnya yaitu acara untuk para wisudawan menerima sertifikat mereka dan juga piagam dari sekolah. Satu per satu mereka maju untuk mengambilnya.
⠀⠀
⠀
Deon felt his palms sweaty as he slowly released his grip from the broomstick, feeling like he might fall from the height. His eyes widened as he tried to summon his broom before he could truly plummet to the ground.
"Nooo!!!" He screamed.
⠀⠀
⠀
Embun pagi tengah menyelimuti seluruh kastil dan sang mentari mulai menampakkan dirinya. Seorang lelaki bernama Deon membuka jendela kamar asramanya agar udara pagi masuk ke kamarnya.
⠀⠀