Inilah "resep
@dokterapin
pekan ini". Baru sehari di-posting di IG, sudah dapat 22 ribuan likes. Padahal ini hal biasa saja kan? Penegasan kembali mengingat banyaknya anak dibawa ke dokter hanya karena
#selesma
alias
#commoncold
. Padahal nggak perlu ke dokter. Obatnya? Nggak ada.
Pria berjubah merah ini ingin menyampaikan, tanpa trik, bahwa batuk-pilek yang dialami oleh mayoritas anak saat ini bisa sembuh tanpa perlu minum obat. Namanya common cold alias selesma. Nggak perlu obat batuk, obat pilek, apalagi antibiotik, termasuk nggak perlu "diuap".
Belum 24 jam saya share di Instagram, sudah 24 ribu likes. Sepertinya pada kangen
#resepdokterapin
ya? 😅 Tidak ada yang namanya obat batuk. Kecuali kata iklan. Hehe. Batuk kan refleks tubuh untuk membuang virus/kuman/benda asing agar tidak masuk saluran napas. Tujuannya baik
Berhubung udah musimnya, saya ucapkan "Selamat Datang!" Satu bocah kena, nular batuk-pileknya ke bocah lain, trus pindah ke emak-bapaknya, trus aja sampai semua akhirnya sembuh sendiri. Iya, sembuh sendiri! Selesma alias common cold akibat infeksi virus. Nggak perlu minum obat.
Ya Allah, jadikan putraku good looking, mahir berbahasa Arab, dan hafiz Al Qur'an.
Siapa lagi yang mau anak-anaknya good looking, mahir berbahasa Arab, dan hafiz Al Qur'an?
Anak diare apa obatnya?
Perlu "pemampat"? Tidak.
Zinc? Boleh, masuk panduan WHO.
Probiotik? Boleh tidak.
Antibiotik? TIDAK. Kecuali curiga disentri.
Anti-muntah? Tidak.
Trus apa obatnya?
1. Cairan
2. Cairan
3. Cairan
Minum, minum, minum! Cegah dehidrasi!
Kembali ke prinsip diare.
Hampir tiap hari dapat kasus ini di rawat jalan. Nge-share di IG dan FB ternyata memang lagi wabah. Penyakit tangan-kaki-mulut alias HFMD pada anak, yang sering disebut flu Singapur (penamaan yg ada alasan historis, tapi TIDAK tepat, karena BUKAN flu virusnya). Apa itu? -a thread
Perasaan baru aja sembuh batuk-pilek setelah 2 minggu. Kok udah sakit lagi? Udah gitu nular ke kakak/adiknya, dan nular ke ayah-ibunya pula. Wajarkah selesma tiap bulan pada anak? Sebuah utas
Kasus terbanyak yang memenuhi ruang rawat anak:
- Pneumonia/bronkopneumonia
- Demam berdarah
Kenali kapan harus ke dokter/RS ketika anak dicurigai mengalami 2 kondisi ini
Berhubung masih musim batuk-pilek, kita bahas lagi ya.
Apa warna ingus? Awalnya bening dan encer, trus jadi kental kuning atau ijo. Rasanya? Asin kan.. 😋 Perlu antibiotik? No, no, no! Memangnya ingus kental kuning-hijau karena infeksi bakteri? Ini penjelasannya..
Sebuah utas.
Kapan pandemi berakhir? Jawabannya? Belum tahu.
Lalu, sampai kapan harus khawatir membawa anak ke dokter, padahal sedang sakit?
Pahami kondisi apa saja yang mengharuskan anak dibawa ke dokter.
Kita bahas satu persatu.
Seorang kawan, dokter anak di Riau, dr. Citra Cesilia, Sp.A, berbagi kisahnya di Instagram, viral, dan layak menjadi renungan bagi kita semua.
Atas ijin beliau, saya share di sini, dari IG
@citracesilia
Anak masuk dengan sindrom syok Dengue nggak kelar2 😭 Belum lagi sebagian ternyata PCRnya (+) SARSCOV2. Anak meninggal dengan klinis ensefalitis dan PCR (+) pun ada, padahal sudah dengan penanganan fasilitas maksimal di ICU Anak 😢 Telemedicine kasus COVID juga nambah terus 😔
Ada anak di rumah yang terkonfirmasi positif SARSCOV2? Atau anak tinggal 1 rumah dengan orang lain yang positif COVID? Jangan panik!
Pahami kondisi apa yang perlu membawa ke dokter, atau tetap isolasi mandiri di rumah saja.
IGD dan RS dipersiapkan untuk yang benar2 membutuhkan.
"Kenapa anaknya dirujuk dari klinik ke RS, Bu?" Tanya saya ketika visite.
"Katanya ada infeksi. Leukositnya tinggi. Sembilan belas ribu," jawab si Ibu. Anaknya aktif, demam dengan batuk-pilek. Tanpa sesak atau dehidrasi. Jelas commoncold.
"Ini nggak perlu dirawat," jawab saya.
Ingin tahu bagaimana kelanjutan apa yang terjadi saat ini di Palestina? Bacalah secara perlahan satu persatu ayat, mulai dari ayat 1 sampai 7 Al Isra (surat ke-17). Tadabburi kalimat per kalimatnya. Maka Anda akan tersenyum bahagia. Janji Allah pasti benar! Kita doakan mereka.
Saya beruntung. Banyak pasien yang datang ke saya sudah memiliki literasi yang baik. Kalau batuk-pilek selesma aja, nggak langsung datang ke saya. Tapi kalau masih ada yang menemui saya, "terpaksa" saya kasih "resep" ini 😁 Sambil berkomentar: "batuk pilek ngapain ke dokter?" 😅
7 hari berlalu sejak aku masuk ke liang lahat memakamkan jasadmu. Tak pernah putus doa kupanjatkan bagimu. Kabulkanlah doa kami, ya Allah. Jadikanlah kami kelak husnul khotimah. Pertemukan kami dalam Jannah-Mu, bersama para nabi, syuhada, shaadiqiin, dan shaalihiin.
"Dok, bayi saya yang usianya < 6 bulan sering ngeden. Kadang seperti kesakitan. Padahal belum tentu buang air besar. Lagi diam, tahu2 ngeden sampai mukanya merah. Itu kolik atau bukan? Alergi protein susu sapi atau gimana?"
"Dok, anak saya batuk pilek sudah 2 minggu. Sudah bolak-balik berobat, dapat antibiotik, tapi belum membaik juga. Makanya saya bawa ke Dokter sekarang." Kata si Ibu
"Wajar kalau tidak membaik dengan antibiotik. Kan ini infeksi virus. Obatnya bukan dikasih antibiotik." Jawab saya
Apresiasi sebesar-besarnya bagi para nakes wanita yang saat ini sedang hamil, tapi tetap melayani pasien-pasien di RS, dengan berbagai risiko yang ada.
Luar biasa salut 🙏
Semoga Allah melindungi kita semua. Aamiin
Pastinya perih sekali hati mereka yang ditinggalkan orang-orang kesayangannya karena COVID, ketika membaca tweet seperti ini 😭 Benar benar tidak ada empatinya! Lupakah kondisi bulan Juni-Agustus tahun lalu yang memakan banyak korban dan RS tak sanggup menampung lonjakan kasus!!
@Sariqoem
@dokterapin
@dr_koko28
Makanya, kok panik banget sama covid. Cuma spt flu aja pun, 11-12. Yg meninggal rerata yg dirawat di RS. Jadi curiga sama SOP nya?
Kasus pneumonia pada anak meningkat beberapa pekan terakhir. Setidaknya ini yang saya dan teman-teman sejawat dokter anak alami. Sejauh ini, yang kami rawat masih negatif semua PCR SARS-COV2 nya. Tapi ada beberapa pelajaran yang ingin saya bagikan.
Apakah anak-anak kita sudah "siap" kembali ke sekolah?
Pertanyaan yang pernah saya ungkapkan 12 hari lalu. Kali ini akan saya bahas lebih rinci.
Sebuah thread bertaut.
Lanjut di komentar.
Kapan sekolah dimulai lagi? Karena nggak yakin orangtua pun akan "ikhlas" mengembalikan anak-anaknya ke bangku sekolah apabila mereka melihat pandemi belum berakhir. Mereka kan melek informasi. Apalagi kalau orangtua muridnya adalah tenaga kesehatan seperti kami.
Sambil menyimak tagar
#TolakDaruratSipil
saya akan bahas isu yang lumayan rame dibahas. Saya post di IG feed 2 hari lalu, udah banyak banget yang komen.
A thread
Kalo ini saya tidak bahas "hepatitis akut misterius" (acute hepatitis of unknown aetiology) karena sudah banyak dibahas oleh akun lainnya. Tapi saya melihat DAMPAK pemberitaan, khususnya bagi orangtua, yang menjadikan sebagian mereka panik. Padahal TIDAK PERLU panik. This is why:
Dalam banyak hal, saya khawatir "paket obat isolasi mandiri" khususnya "paket B (ringan)" will do MORE harm than good.
Sudah jelas WHO menyatakan tidak perlunya antibiotik (seperti azitromisin) dan antivirus (seperti oseltamivir) pada C19.
Maka saya sangat khawatir 🤦🏻♂️
Bed di IGD udah nggak muat. Kursi roda berisi pasien dengan oksigen sungkup berbaris rapi, karena tidak ada bed lagi tersedia. Mau naik ke ruangan, belum ada ruang rawat tersedia, karena penuh semua terisi. IGD juga menjadi ruang rawat sekaligus ruang intensif. 😢
Overcapacity..
Kapan sekolah dimulai lagi? Karena nggak yakin orangtua pun akan "ikhlas" mengembalikan anak-anaknya ke bangku sekolah apabila mereka melihat pandemi belum berakhir. Mereka kan melek informasi. Apalagi kalau orangtua muridnya adalah tenaga kesehatan seperti kami.
Apa maksudnya demam bukan penyakit? Ya, demam memang BUKAN penyakit. Demam adalah tanda (sign) atau symptom (gejala) dari suatu penyakit. Misalnya demam bagian dari selesma/common cold. Demam salah satu gejala dari penyakit COVID-19. Demam bagian dari Demam Berdarah Dengue. Dst
Ini "resep" lama saya. Common cold alias selesma obatnya:
1. Common sense
2. No medicine
3. Sabar dan gendong. Hehe. Gendong balitanya semalaman karena hidungnya mampet.
Virus nggak perlu antibiotik. Nggak nyambung.
Kembali lewat IG story-nya at citracesilia, Dokter Citra Cesilia, Spesialis Anak,
@citra_nta
kembali membagikan pelajaran hidup.
Semoga hamba-Nya yang terpilih ini mendapatkan kebaikan yang jauh lebih banyak atas kesabarannya.
Dan kita semua punya peran untuk mengakhiri pandemi
Keluhan yang saya jumpai sehari-hari: "Dok, anak saya NGGAK mau makan."
Saya tanya lagi: "nggak mau makan semua makanan?"
"Dia nggak mau makan NASI. Tapi mau makan roti, kentang, jagung, ubi, spageti, cornflake..." Jawab si Ibu.
Itu kan karbohidrat semua! Dalam hati saya.
Berhubung udah musimnya, saya ucapkan "Selamat Datang!" Satu bocah kena, nular batuk-pileknya ke bocah lain, trus pindah ke emak-bapaknya, trus aja sampai semua akhirnya sembuh sendiri. Iya, sembuh sendiri! Selesma alias common cold akibat infeksi virus. Nggak perlu minum obat.
Saya pengguna ojol tiap hari. Saya paham kondisi teman2 ojol saat ini dengan sepinya order. Tapi kalau melihat teman2 menunggu sewa sambil merokok, kok jadi mikir2 ya mau kasih tip 🙏 Khawatir tipnya dipakai untuk beli rokok.
Percayalah, berhenti merokok buat rejeki makin berkah
Mengapa "sedikit-sedikit antibiotik, dikit-dikit antibiotik" menjadi sesuatu yang memprihatinkan? Karena salah satunya seperti kisah yang sering saya alami ini. Makanya saya tidak bosan-bosannya mengingatkan bahaya penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya.
Laporan jaga koas pagi ini: DIARE akut dengan dehidrasi berat, plus gizi buruk, pada bayi < 6 bulan. Imunisasi pun tidak lengkap 🤦🏻♂️ Sebuah catatan penting di
#HariGiziNasional
25 Januari ini. Beberapa catatan penting. -sebuah utas
Seorang sejawat saya, dokter spesialis anak di Purwakarta, tadi pagi tidak bisa ke RS, karena mobilnya disuruh putar balik oleh petugas PSBB, padahal ia sudah membawa kelengkapan, surat tugas, dan tanda pengenal!
Adakah teman sejawat lain mengalami hal serupa?
“Dok, anakku baru berusia 2 tahun. Ia sudah bisa jalan sejak usianya 12 bulan. Tapi kok jalannya “ngangkang” ya? Bentuknya seperti huruf “O” ketika berdiri. Normal nggak ya? takut penyakit “kaki O”. Atau karena dulu waktu bayi nggak dibedong? Kan bayi nggak perlu dibedong?” 😅
Di tengah kehebohan pemberitaan media tentang hepatitis akut, ada yang hampir tiap hari kami jumpai di depan mata selama musim liburan: anak-anak yang kambuh serangan asma sampai dibawa ke IGD. Apa yang harus dilakukan? Perlu punya alat nebulizer? Ternyata tidak. Pahami yuk -Utas
Beberapa orang bertanya pada saya mengenai rangkaian twit dari seorang dokter terkait
#ASI
yang memiliki dampak "merugikan" ibunya. Tanggapan saya: minta saja penulis twit menunjukkan sumber tulisannya. Jurnalnya, buku, atau apapun. Nanti kita bahas. Critical appraisal dalam
#EBM
Sediiiihhhhh.
Nggak ada Jumatan.
Shalat dzuhur berjamaah pun dijarakkan posisi antar jamaah.
Paham banget sih alasannya. Paham banget ini ikhtiar.
Tapi tetap aja sedih.
Ya Allah, berikan kami kesabaran menghadapi kondisi ini. Tolong kami ya Allah.
Apa bedanya demam dgn suhu 38°C dan 40,5°C? Apakah suhu 40,5°C lebih berbahaya dan berpotensi menimbulkan kejang demam? Ternyata: SAMA aja. Demam 38°C dan 40,5°C ya sama2 demam. Suhu lebih tinggi TIDAK berarti lebih berbahaya.
Lah kok bisa?
Pernah menjumpai bercak kemerahan oranye atau merah bata di diaper/popok bayi Anda ketika umurnya < 1 tahun? Terutama ketika usianya baru beberapa hari setelah lahir? Apakah itu? Bercak darah? Tanda infeksi saluran kemih (ISK)? Atau apa? Kemungkinan kristal urat -sebuah utas
"Radang tenggorokan"
Apakah itu?
Karena sebenarnya tidak ada penyakit yang namanya radang tenggorokan.
Tidak ada diagnosis radang tenggorokan di ICD 10
Kami baru mengenal Palestina dan kolonialisme zionis Yahudi ketika memasuki usia 20. Tapi anak2 kita harus mengetahuinya sejak baligh belum menyapa. Insya Allah Al Quds, Gaza, dan Palestina segera terbebaskan. Kabulkan doa kami, ya Allah. Bukakan hati kami untuk mengingat mereka.
Masih belum mau berhenti merokok di masa wabah coronavirus ini? Ingin terhindar dari penyakit berat akibat virus SARS-COV2 kan? Pneumonia, ARDS, bahkan syok sepsis! Ayo berhenti merokok segera! Ini saat yang tepat.
(Komik tips sehat Dokter Apin episode 1 bisa disimak pekan lalu)
Pak
@aniesbaswedan
saya menyarankan TK-SMA diliburkan dulu mulai Senin besok.
Pihak sekolah menyiapkan modul pembelajaran siswanya selama di rumah, dan orangtua "terpaksa" mendampingi anak-anaknya belajar hari per hari 😅 Evaluasi capaian dilakukan tiap hari via grup WhatsApp.
Astaghfirullah... Ampunilah dosa dosa kami ya Allah.
Selamatkan bangsa ini dan generasi penerus kami.
Angkatlah semua penyakit dan kesulitan di negeri ini...
Luruskan niat kami dalam menghadapi semua ini ikhlas semata karena-Mu. Tolonglah dan mampukan kami ya Allah...
Aamiin...
Iseng repost “resep” resep lama saya di Facebook semalam, ternyata rame, banyak juga yang repost. Jadi saya share di Twitter juga ah.
#ResepDokterApin
pertama: antibiotik nggak perlu untuk infeksi virus. Selesma/common cold (batuk pilek langganan anak), COVID19 gejala ringan dll.
Awalnya foto ini viral dari Thailand. Tenyata seorang bayi yang datang untuk Imunisasi ke tempat saya ada juga yang pakai! Hehe, kaget juga. Sebenarnya perlu nggak? Ternyata jawabannya: bayi tidak perlu pakai face shield, dan anak < 2 tahun tidak perlu pakai masker.
A thread
Belakangan, banyak anak yang datang dengan keluhan
#sariawan
. Usut punya usut, ternyata diagnosisnya
#herpangina
. Memangnya sariawan ada berapa macam? Di sini semua namanya sariawan 😅 Padahal ada cold sore akibat virus HSV, canker sore akibat luka tergigit, dan oral thrush jamur
"Hati-hati kalau ke RS! Nanti sakitnya dibilang COVID-19. Malahan dengar-dengar penyakit ini buatan manusia saja. Sakitnya juga tidak seseram yang diberitakan media. Saya jadi ragu kalau membaca atau mendengar berita tentang Corona lagi. Bagaimana ini?" Pernah dengar seperti ini?
Alkisah
Ada mahasiswa nggak bayar uang semester, alias nggak daftar ulang, otomatis dia tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa di universitas tsb
Tiba2 2 tahun kemudian, dekannya buat pernyataan: SAAT ini, saya nyatakan mengeluarkan mahasiswa itu!
#logikanyamana
#ceritaimajinatif
Jadi kalau anak batuk ketika
#selesma
alias
#commoncold
, apa obatnya? The medicine is no medicine. Selesma infeksi virus, sembuh sendiri. Obat batuk pilek tidak terbukti manfaatnya, bahkan berpotensi mengandung risiko.
Dr Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan organisasi PBB itu dalam konferensi pers di Jenewa berujar, manusia bukanlah kawanan ternak.
Saya ingin menjelaskan, bahwa SAKIT TB (tuberkulosis) bukanlah termasuk "silent disease" (sebagaimana istilah yg sepertinya berkembang awalnya di medsos).
Mengapa demikian??
Melanjutkan "resep" "obat batuk" pekan lalu. Kini saya berikan resep obat selesma alias common cold karena infeksi virus. Sembuh sendiri, tidak perlu antibiotik, dan tidak perlu obat batuk-pilek. Tapi harus punya
1. Common sense
2. No medicine (drugs) needed
3. Sabar dan gendong
Sudah berkali-kali dibahas, bahwa demam bukanlah penyakit, tetapi respon tubuh terhadap masuknya virus/bakteri. Demam melindungi, demam itu baik. Jangan buru buru beri antipiretik seperti parasetamol, kecuali demam disertai ketidaknyamanan. Yang penting adalah: cegah dehidrasi!
Salah satu pelajaran yg bisa diambil dari wabah virus corona ini adalah masyarakat jadi makin paham ilmu penyakit infeksi. Termasuk beda antara virus dan bakteri. Dan antibiotik bukanlah obat untuk infeksi virus. Semoga penggunaan antibiotik yg "membabi buta" berkurang.
Lanjutan bahas
#resepdokterapin
kemarin. Pertanyaan berikutnya: bagaimana membedakan infeksi virus dengan bakteri? Kan kalau mau tahu perlu enggaknya antibiotik, harus tahu penyebabnya? Harus cek lab? Kalau nggak, tidak tahu bedanya infeksi virus dan bakteri? Ternyata tidak harus
Tiada hari tanpa infeksi virus Dengue. Selalu ada kasus baru masuk tiap harinya. Apa bedanya Demam Dengue dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)? Apakah semua DBD harus dirawat? Bagaimana supaya trombosit cepat naik? Apakah semua penurunan trombosit berarti Dengue?
Kita belum tahu kapan pandemi berakhir.
Tetap di rumah!
Anak sakit? Hanya ke dokter/RS pada kondisi tertentu.
Kita lanjutkan pembahasan seputar demam yang mengharuskan ke dokter. Mulai dari curiga Demam Dengue, bagaimana mengenalinya?
(Lanjutan thread kemarin)
Batuk pilek. Ya, hampir semua anak mengalaminya saat ini. Tular menular dari satu anak ke anak lainnya. Bisa sampai lebih dari 2 minggu, bahkan. Kenapa? Karena ketika si anak hampir sembuh, orang di sekitarnya yang ditularkan, kembali menularkan ke dia. Durasi memanjang>2 minggu.
Semua anak batita yang belum bisa “hoek-cuih” buang dahaknya, PASTI akan menelan dahaknya, masuk lambung, dan virus dimatikan asam lambung, turun ke usus sampai jadi tinja. Atau dimuntahkan anak. Nggak usah khawatir. Itu mekanisme pertahanan tubuh kita yang berlapis dan alamiah
Di masa liburan ini, pastinya semua ingin sehat ya. Tapi bagaimana kalau anak demam? Saya sudah berkali-kali membahas demam itu baik. Demam bukanlah penyakit. Demam hanyalah tanda dari suatu penyakit. Dan demam BUKAN kedaruratan. Tapi tanda/gejala lain yang menyertainya apa? Utas
Ortu: Dok, anak2 saya bolak-balik batuk pilek. Baru sembuh bbrp hari udah sakit lagi. Kenapa ya?
Saya: Anak2nya tetap sekolah?
Ortu: Iya.
Saya: Supaya cepat sembuh, nggak usah sekolah anak2nya. Seminggu aja. Supaya nggak tular2an sama teman2nya.
Ortu: 😮 Walah... Susah itu. Wkwk.
Dokter tidak mengobati hasil laboratorium. Dokter tidak mengobati pemeriksaan penunjang. Dokter mengobati pasiennya. Terapi sesuai diagnosis. Indikasi rawat inap pun jelas. Kalau tidak ada indikasi rawat, ya tidak perlu rawat. Leukosit meningkat bisa pada infeksi virus ringan.
Saya tidak bisa akses akun Instagram saya, karena postingan saya yang dinilai melanggar standar komunitas. Tapi ternyata masih bisa dilihat yang lain. Jadi silakan merepost isi akun IG saya yang sekiranya bermanfaat, sebelum hilang total, seperti akun Facebook saya tahun 2019.
"Karena tidak diobati dengan antibiotik, jadinya sakit anak saya berlanjut jadi berat deh!"
Pernah mendengar pernyataan serupa? Benarkah demikian? Mari kita bahas.
Kita mulai dengan "gara2 batuk-pilek tidak diobati, berlanjut jadi pneumonia." Benarkah???
Kemarin kita dapat kabar banyaknya kasus anak terkonfirmasi COVID-19 di NTB. Sekarang berita dari Banten.
Anda sebagai orangtua sudah tahu ya apa yang harus dilakukan untuk melindungi anak-anak Anda.
Tugas saya sebagai dokter anak untuk mengingatkannya.
"Bayi saya sudah berumur 4 bulan, tapi kok belum tengkurap? Padahal anak teman saya yang seumuran sudah bisa. Ada bahkan yang sudah tengkurap bolak-balik dan mulai "merayap". Apakah anak saya terlambat perkembangannya?"
Apakah bayi/balita yang tidak mau menginjak rumput berarti mengalami gangguan sensorik (sensory processing disorder)?
Jawabannya: TIDAK
Sangat wajar anak yang tidak terbiasa menginjak rumput, tidak mau menginjaknya, tampak jijik atau bahkan takut
TAK perlu memaksa melakukannya!
Nggak ada vitamin/suplemen penambah nafsu makan. Kalau mau anak makannya enak, harus tahu kenapa dia picky eater, dan mampu menyajikan makanan yang enak baginya di kala ia lapar (resepnya: lapar dan enak).
Jadi kalau anak batuk ketika
#selesma
alias
#commoncold
, apa obatnya? The medicine is no medicine. Selesma infeksi virus, sembuh sendiri. Obat batuk pilek tidak terbukti manfaatnya, bahkan berpotensi mengandung risiko.
Tapi tentunya berbeda antara hiperleukositosis pada leukemia dengan leukosit tinggi pada infeksi virus/bakteri. Simpulan: leukosit tinggi TIDAK selalu menandakan perlunya antibiotik. Inilah pentingnya membuat DIAGNOSIS, agar terapi sesuai. Bukan mengobati pemeriksaan penunjang.
Ini kondisi yang wajar, bisa sampai usia 9 bulan. Bukan kolik ya. Bukan juga alergi protein susu sapi. Terjadi sebagai bentuk proses "pembelajaran" bayi dalam mengkoordinasikan otot-otot dinding perutnya untuk mendorong tinja. Kadang memang bisa sampai menangis bayinya.
O iya, foto-foto halaman tadi saya ambil dari buku tulisan kami ini ya. Lalu kalau batuk pada serangan asma, bagaimana? Ya diberikan obat asma seperti bronkodilator dan/atau kortikosteroid. Jangan semua batuk lantas "diuap"/inhalasi. Kan isinya obat asma. Bukan untuk selesma.
Saya melaporkan akun Sandhy SonDoro karena rasisme dan ujaran kebencian. Banyak contoh tuit yang sangat kasar dan merendahkan, tidak sulit memilih lima diantaranya.
Saya berharap sahabat semua dapat melakukan hal yang sama. Demi keutuhan Bangsa.
Teman-teman, saat ini saya sedang merawat seorang remaja dengan miastenia gravis di ruang ICU Anak. Ia sedang dalam pengobatan imunoglobulin yg butuh 18 juta per harinya. Silakan kunjungi halaman terkait dan berikan donasi terbaik Anda. Terima kasih
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
@idai_tweets
sudah membuat infografis singkat dan jelas terkait ini. Ada 8 kondisi yang mengharuskan anak dibawa ke RS. Saya mulai pembahasan dari
#demam
.
Apakah semua anak demam harus dibawa ke dokter? Demam tinggi 40 derajat berbahaya? Tidak.
Selamat lebaran. Selamat liburan, dan... selamat datang di musim batuk-pilek 😓 Momen berkumpulnya orang banyak menjadi sarana perpindahan virus di saluran napas, khususnya penyebab selesma (common cold). Hayo, ngacung siapa yang anaknya lagi batpil? Pindah dari 1 anak ke lainnya
@dr_koko28
Nggak setuju. Cakupan vaksinasi harus setinggi tingginya. Jadi di tempat manapun sesuai SOP nggak masalah. Ini vaksinasi menghadapi pandemi soalnya. Bukan vaksinasi rutin.
Menjawab pertanyaan sepupuku pagi ini yg anaknya diresepkan antibiotik (AB). Panduan sudah jelas menyebutkan kok. Pada gejala sedang yg DIRAWAT di RS pun, AB hanya diberikan pd kecurigaan adanya tumpangan infeksi bakteri. Apalagi pada gejala ringan yg sama sekali tidak perlu AB