“jualan buah.. jualan buah..” ejekan teman-temannya
Sering dapet ejekan dari teman-temannya sampai Lina ngerasa sedih 🥺 karena di masa remajanya, Lina harus membantu kakek dan neneknya berjualan untuk tambahan biaya sekolah.
Pak Saepudin harus ngorbanin fisiknya yang udah ringkih untuk jalan jauh ngelewatin jalanan nanjak sambil manggul karung beras seberat 30 kg punya majikannya untuk dijual.
Ia cuman diupah seribu perkilogramnya padahal sekarang beras mahal. Aku nggak tega banget dengernya. 😭
Gimana perasaan kalian kalo ditinggal orang tercinta karena kena musibah dan fisik nggak sempurna lagi?
Tulang kakinya bengkok, kepalanya penyok karena pernah ditabrak sama mobil. Hidup sebatang kara di gubuk rongsok, pontang-panting cari nafkah sendirian.
Ada orang tega yang hipnotis dan nipu Bapak penjual sapu ini pas lagi istirahat di masjid.
Uang 1,1jt yang udah ia kumpulin selama 2 minggu untuk berobat ke dokter saraf dicuri sama orang nggak bertanggung jawab. 😭
“Do Your Magic”
Nggak tega banget sama bapak ini. Sekarang tumor dan benjolan di badannya makin gede, sampe ngeluarin nanah. Kadang ia diledek sama orang lain karena dianggap jijik.
Padahal, sehari-hari ia jadi marbot masjid yang dibayar seikhlasnya demi pahala ibadah.
“Cuma bisa kompres pake air anget, kalau sakit cuma minum obat warung karena ga punya uang buat berobat..” 😭
Mak Kokom cuma bisa nangis karena kondisi tangannya yang membengkak udah semakin parah. Tiap hari emak hanya bisa pasrah dan bersabar menghadapi sakitnya sambil kerja
Sedih banget pas tau cerita Abah Dedi lansia sering nahan lapar karena belum dapet satu pun penumpang dari pagi 🥺
Raut wajah abah keliatan capek banget, abah cuma duduk melamun sambil berharap ada penumpang yang mau naik becak tuanya
Uang dua ribu buat kita mungkin kecil, tapi buat abah Karna uang segitu bisa buat makan 🥺 Demi uang dua ribu rupiah, abah Karna rela dari pagi sampai sore kumpulin kayu bakar buat di jual di pinggir jalan.
“...orang miskin kayak kamu mana bisa jadi pemain bola!” diejek kayak gitu nggak bikin Sule malu untuk tetep jualan minuman di pinggir jalan supaya bisa bantu orang tuanya.
Ini kisah Sule, seorang anak yang punya cita-cita untuk jadi pemain bola.
Berlindung dan berteduh di sebuah gubuk kecil
ga layak huni, lansia usia 1 abad ini masih harus kerja keras demi bisa makan dan merawat anaknya yang sakit stroke
Do Your Magic Please
Ga tega liat abah Wasdi tiap harinya harus tidur di pinggir jalan karena ga punya tempat tinggal 😭 katanya abah masih ga bisa pulang ke kampung halamannya karena ga punya uang dan dagangannya belum laku terjual
“Do Your Magic”
Nggak tega banget sama bapak ini. Sekarang tumor dan benjolan di badannya makin gede, sampe ngeluarin nanah. Kadang ia diledek sama orang lain karena dianggap jijik.
Padahal, sehari-hari ia jadi marbot masjid yang dibayar seikhlasnya demi pahala ibadah.
Nggak tega banget liat Bapak tukang sol ini nangis di jalan.
Waktu aku tanya kenapa nangis, Pak Nurdin bilang kalau ia keinget cucunya dan sedih karena nggak punya uang untuk bawa cucunya berobat. 😭
Asian Values itu pas kita bisa bantuin yang bilang “Do Your Magic”
De Adam ngalamin hipospadia, letak uretra atau lubang kencingnya nggak normal.
Sekarang penyakitnya komplikasi dan infeksi, tiap saat menjerit sakit.
Ayahnya, cm buruh penebang kayu yang diupah 30rb sehari 😭
Di sekolah, Lina sangat aktif dalam bidang olahraga. Lina suka banget sama sepakbola dan seringkali meraih juara tim dan juara penghargaan sebagai pemain terbaik
Lina cerita, katanya kalo juara hadiah uangnya ditabung buat bayar sekolah sama buat tambahan jajan adik-adiknya 🥺✨
TWITTER DO YOUR MAGIC
“Seharusnya Raden sudah masuk jadwal untuk check up jantung di Jakarta, tapi karena tidak punya uang jadi kami menunda pengobatan raden sampai uang nya terkumpul, tapi dak tau sampai kapan harus ngumpulin nya”ujar Pak Dedek.
Jaman sekarang udah jarang banget ga sih liat yang jualan tembakau keliling?
Cuma dapet untung 1.500 dari setiap tembakau yang terjual, itu juga masih sering diutangin orang. Ga jarang juga pas ditagih malah kabur orangnya 😢
X do your magic please
“hari ini belum ada yang ziarah neng, jadi emak belum dapet uang” ucap Nek Nunah
Tiap hari belum tentu dapet uang untuk bisa makan, karena hanya ngandelin dari santunan orang yang ziarah 🥺
Nyiru / penampi beras jelas bukan barang yang bisa laku setiap hari di jual. Tapi bayangin, kakek ini setiap hari harus jual nyiru keliling Bandung demi untung seribu rupiah.
Di usianya yg udah 73 tahun Abah Wasdi harus bertahan hidup dari uang recehan yang ia kumpulin sendirian
Denger cerita bapak ini di pinggir jalan malah ikutan sedih 😭
Dulunya Pak Iwan kerja di pabrik, tapi karena kecelakaan kerja dan diberhentikan beliau harus ganti profesi jadi penjual kerupuk keliling sampai sering ditipu sama pembeli karena gak bisa liat 🥺
Kondisinya mengalami keterbelakangan dan tunawicara.
Tapi ia jualan burung dmi bisa bantuin ibunya. Dua bulan burungnya tak kunjung laku. Di rumah ada ibunya yang menanti harapan untuk bisa makan sesuap nasi.
Miris banget liat tukang rongsok ini ditelantarkan keluarganya dan tinggal di gubuk kumuh yang penuh dengan sampah.
Namanya Pak Dahlan. Ia sering ganjel perut minum air hujan karena nggak punya cukup uang untuk beli makan.
Nggak kebayang gimana kehidupan yang dihadapinya. Pas ketemu, lagi nangis karena pisangnya nggak laku.
katanya, ia lagi usaha cari biaya berobat dan terapi buat cucu nya Cerebral Palsy.
“Mau beli ga kak...” *kaget banget dengernya* 😭
Gimana gak kaget lihat anak di bawah umur masih jualan keliling di jam 10 malam. Waktu kenalan adeknya katanya jualan buat biaya sekolahnya dan adik-adiknya 😭
Tuna rungu, tuna wicara.
Dulu korban tsunami Aceh, ngerantau jadi tukang sol karena kehilangan keluarga dan rumahnya hancur.
Sekarang ia cuman bisa istirahat di got karena bingung nggak ada biaya buat bayar kontrakan. Dan hidup berdua sama anaknya 😭
“Do Your Magic”
De Adam ngalamin hipospadia, letak uretra atau lubang kencingnya nggak normal.
Sekarang penyakitnya komplikasi dan infeksi, tiap saat menjerit sakit.
Ayahnya, cm buruh penebang kayu yang diupah 30rb sehari 😭
“Do Your Magic”
Nggak tega banget sama bapak ini. Sekarang tumor dan benjolan di badannya makin gede, sampe ngeluarin nanah. Kadang ia diledek sama orang lain karena dianggap jijik.
Padahal, sehari-hari ia jadi marbot masjid yang dibayar seikhlasnya demi pahala ibadah.
Anak yang pertama putus sekolah, anak bungsunya mengalami patah tulang punggung di usia 2 tahun.
Pak Pandi harus kerja keras jualan arum manis demi bisa membiayai anak-anaknya.
Tinggal sama kakek neneknya bersama adik-adiknya. Penghasilan dari jualan buah dan kacang juga ga seberapa, seringkali ga mencukupi kebutuhan Lina dan adik-adiknya 🥺
“Abah diusir, katanya jangan jualan disini.. ngeganggu, berisik..”
Tega banget.. Abah Edi diusir pas lagi jualan mainan 😭 Tadinya abah jualannya mangkal karena kaki abah ga kuat buat keliling, tapi semenjak diusir abah jadi harus keliling jualannya
Setiap pulang sekolah, Lina bantuin kakek neneknya membungkus buah dan kacang-kacangan lalu berkeliling menjualnya
Ga pernah merasa malu, karena Lina sadar penghasilan jual buah dan kacang2an ga cukup membiayai sekolah adik-adiknya
Hidup sebatang kara, kondisi hampir lumpuh total.
Nggak tega banget, nenek cuman bisa mengerang dan minta tolong ke orang-orang dari kamarnya sendirian.
Beliau juga tinggal di tanah milik negara yang bisa aja sewaktu-waktu kehilangan tempat tinggal.
Air matanya bercucuran, ia tersiksa karena harus nahan sakit di wajahnya.
Setiap hari ia jualan sayur dengan wajahnya yang membengkak. Hanya dengan kayu putih dan obat pereda nyeri, ia mengobati tumor di wajahnya yang terus membengkak.
Makin sini, UKT makin mahal dan ada-ada aja kebijakan kampus soal biaya yang tinggi. Tapi walau gitu, bapak ini optimis bisa nyekolahin anaknya sampe kuliah dari modal jadi tukang sol sepatu.
“...suka diejek, dibully, dihina…bilang Tiara jelek. Mamah suka dibilang bodoh sama temen-temen…”
Tiara, seorang anak perempuan pertama yang tumbuh tanpa figur Ayah, putus sekolah karena selalu dibully. Ia mengalami rasa takut dan trauma yang mendalam.
“DO YOUR MAGIC”
Tega banget anak yang nelantarin kakek ini sendirian. Di gubuk sempit kumuh, ia ngandelin kemampuan bikin bungkus mochi.
Seminggu ia cuman dapet 40rb, seminggu 😭 Uang segitu mana cukup apalagi beras makin mahal.
“Kalau saya gak jualan…di rumah mau makan apa? ..kaki sakit… saya paksakan. Yang penting ibu bisa makan” ujar Mang Entis.
Jujur terharu, selagi orang tua masih ada kita harus semaksimal mungkin berbakti ke mereka.
DO YOUR MAGIC PLEASE
Jaman sekarang siapa coba yang butuh jarum sol untuk kebutuhan sehari-hari? Sedih banget dengan penglihatan dan pendengaran yang udah memburuk Pak Bubun masih harus keliling jual jarum sol demi nafkahi keluarganya di kampung 🥺
Mengontrak di gubuk kecil di sekitar tempat rongsok, Abah Cewo tidur dan istirahat dengan kondisi tempat tinggal gak layak huni 😭 karena abah ga punya cukup uang untuk sewa tempat yang lebih layak
X Do Your Magic Please
Umurnya udah 101 tahun tapi Mak Upi masih harus berjuang demi menyambung hidup dari hari ke hari sambil ngurus anaknya yang sakit stroke di rumah yg kondisinya udah memprihatinkan 😭
Tuna rungu, tuna wicara.
Dulu korban tsunami Aceh, ngerantau jadi tukang sol karena kehilangan keluarga dan rumahnya hancur.
Sekarang ia cuman bisa istirahat di got karena bingung nggak ada biaya buat bayar kontrakan. Dan hidup berdua sama anaknya 😭
Air matanya bercucuran, ia tersiksa karena harus nahan sakit di wajahnya.
Setiap hari ia jualan sayur dengan wajahnya yang membengkak. Hanya dengan kayu putih dan obat pereda nyeri, ia mengobati tumor di wajahnya yang terus membengkak.
Jual pulsa tapi malah dihutangi sama yg beli, kok ada yg jahat sama beliau 😭 Bahkan Pak Tatan ini hidupnya kesulitan karna pulsa elektrik yg ia jual banyak ga dibayar sampe sekarang
Ga sekali dua kali juga Pak Tatan diejek karena fisiknya. Kaki nya kecil dan ga bisa diluruskan.
Nggak tega banget sama kakek ini, katanya belum ada yang beli seharian.
Beliau katanya udah lama banget kena pembengkakan jantung tapi lama nggak berobat dan sering banget sesak dada waktu jualan.
“mah ayah di mana? dede pengen ketemu ayah…ayah di sini ajaa” ujar Haikal sambil mengigau-ngigau tak sadarkan diri.
Cairan di kepalanya semakin menggumpal ditambah dengan kondisi gagal nafas. Ayahnya hanya kuli bangunan, berusaha keras cari biaya dan sudah lama tak pulang.
X Please Do Your Magic
Minggu Kemarin Mimin gak sengaja ketemu sama kakek-kakek yg lagi istirahat di pinggir jalan sambil kecapean 🥺 Namanya Abah Husen, lanjut usia yg setiap harinya menggantungkan hidup dari jualan kerupuk kulit / dorokdok di sekitaran KBB
-a thread-
Benjolan di bawah telinganya semakin membesar. Tumor Parotis Sinistra yang ia derita semakin menjalar.
Bu Hasanah nggak sanggup nahan sakit yang menyebar dari bahu sampai kaki kirinya. Ia harus cepet-cepet dapet tindakan medis.
Pusing, terpeleset, dan mual sering banget dialami Mak Anih kalau lagi keliling jual gorengan.
Dengan stroke dan vertigo yang ia derita, Mak Anih masih harus bersusah payah nyari uang untuk menghidupi diri sendiri. 😭
Mana cukup upah yang cuma 5000 dipakai untuk bayar kebutuhan makan sehari-hari dan bayar sewa kontrakan 😢
Bapak tukang patri ini cerita, beliau sampai harus nunggak kontrakan berjuta-juta karna penghasilannya minim banget
✨X PLEASE DO YOUR MAGIC✨
Ga sengaja ketemu adek ini pas mimin lagi makan, posisinya udah jam 10 malem tapi adek ini masih semangat nawarin dagangannya 🥺
“...orang miskin kayak kamu mana bisa jadi pemain bola!” diejek kayak gitu nggak bikin Sule malu untuk tetep jualan minuman di pinggir jalan supaya bisa bantu orang tuanya.
Ini kisah Sule, seorang anak yang punya cita-cita untuk jadi pemain bola.
Ditabrak motor, kaki terlindas mobil bahkan harus diamputasi dan kehilangan pekerjaan.
Harta benda Pak Asep habis terjual demi biaya pengobatan, karena pelaku lari gamau tanggung jawab 😭😭
Kondisinya mengalami keterbelakangan dan tunawicara.
Tapi ia jualan burung dmi bisa bantuin ibunya. Dua bulan burungnya tak kunjung laku. Di rumah ada ibunya yang menanti harapan untuk bisa makan sesuap nasi.
Jam 10 malem ketemu adek ini masih jualan di pinggiran jalan Bandung. Tapi dagangannya masih banyak 😭😭 Ya Allah.. Namanya Dek Dika, usianya masih 15 tahun.
“Kalo jam 12 atau jam 1 malem habis baru Dika pulang ke rumah” gitu katanya 🥺
Apa yang kalian makan, saat ekonomi kalian sedang ada dititik
terendah?
Kalo Bah Momo, yang dapat uang 75 Ribu nya 2 bulan sekali hanya makan nasi pakai penyedap rasa, yang jadi pengganti lauk-pauk.
Abah Ohen setiap hari jalan kaki tertatih-tatih bawa tumpukan sapu yang berat untuk dijual dengan nafas terengah dan tangan yang gemeter.
Waktu aku tanya kenapa tangannya gemeter, Abah Ohen bilang itu karena penyakit strokenya.
TWITTER DO YOUR MAGIC
“Seharusnya Raden sudah masuk jadwal untuk check up jantung di Jakarta, tapi karena tidak punya uang jadi kami menunda pengobatan raden sampai uang nya terkumpul, tapi dak tau sampai kapan harus ngumpulin nya”ujar Pak Dedek.
Sedih banget, bisa-bisanya ada orang yang memanfaatkan keterbatasan pedagang kerupuk ini. 😭
Kemarin sore mimin ketemu pedagang keripik tunanetra, bapaknya cerita pernah ditipu dan dagangannya ludes dicuri.
TWITTER DO YOUR MAGIC
“Seharusnya Raden sudah masuk jadwal untuk check up jantung di Jakarta, tapi karena tidak punya uang jadi kami menunda pengobatan raden sampai uang nya terkumpul, tapi dak tau sampai kapan harus ngumpulin nya”ujar Pak Dedek.
"Do Your Magic Please"
Bahkan untuk nangis pun rasanya ga sanggup 😭 Penyakit kulit di tubuh Putri semakin menyebar ke wajahnya sedangkan biaya berobatnya terhambat karena Ibu Putri hanya bekerja sebagai ART dengan penghasilan minim.
Kalo makan arum manis suka keinget masa kecil deh guys. Dulu suka dibeliin sama ayah mimin kalo pulang kerja.
Tapi lain dengan cerita Abah Pandi seorang penjual arum manis yang ga sengaja ketemu mimin.
Hal paling sedih ditinggal orang tercinta kita meninggal itu, kita harus tetap hidup seperti biasa.
Kaya Pak Memen tukang ojek, ditinggal anak pertama nya yang Cerebral Palsy, sekarang merawat anak kedua nya yang juga Cerebral Palsy.
Buat warga Bandung atau siapapun yang ketemu bapak ini, tolong bantu beli dagangannya ya.
Jeruknya cuman 20rb perkilogram, nggak tega karena beliau jauh-jauh dari Majalengka ke Bandung dan nggak punya tempat tinggal.
@CoachJustinL
Terima kasih banyak atas bantuannya untuk Lina, coach
@CoachJustinL
. Semoga bisa memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus bebuat baik dan saling bantu 😊😇
Punya keterbelakangan mental gak jadi penghalang buat Rizwan untuk berjuang menghidupi adiknya yang sakit thalasemia 🥺 semua pekerjaan kasar dilakukan supaya bisa bawa adiknya berobat
X Do Your Magic
Kalau main ke Bandung mampir ke abah Pardi yuk! Boleh dibantu beli mainan abahnya juga. Kasian katanya udah berbulan-bulan ga bayar kontrakan karna mainannya jarang laku 😭
Melihat kondisi Lina yang memprihatinkan, kita bantu bareng-bareng yuk. Lewat cerita ini, aku harap Lina bisa melanjutkan pendidikan dan menekuni bakatnya dari bantuan kita semua.
Ikut mimin bantuin Lina yuk!
biaya kuliah mahal seakan menjadi pukulan keras bagi Bah Ade, lansia penjual kripik yang anaknya ingin kuliah.
Berjualan sampai langit gelap, tapi kripik nya itu tak kunjung terjual.
Harapan Pak Djafar cuman satu, ia pengen sembuh dari penyakit yang ia derita. Guys, kita bantu Pak Djafar bareng
@ayokitapeduli_
yuk. Mari kita doakan semoga penyakit Pak Djafar segera diangkat.
LINK DONASI :
Selain kondisi tubuhnya yang udah ringkih karena stroke, Abah Ohen juga penderita katarak. Pandangannya udah kabur banget.
Abah Ohen bilang kalau ia nggak berani jualan pas hari udah gelap karena pengelihatannya udah nggak jelas.
Pak Saepudin (62) hampir setiap hari ngalamin sesak nafas dan pusing karena harus jalan jauh sambil bawa beban yang berat.
Fisiknya udah nggak kuat, tapi ia masih harus cari uang untuk menghidup diri sendiri. Padahal ia punya penyakit paru-paru dan lambung.
Udah lebih 30 tahun Pak Djafar (57 tahun) hidup dengan benjolan-benjolan yang terus tumbuh di sekujur tubuhnya.
Ia sempat berobat, tapi berhenti karena nggak ada biaya, sekarang cuman bisa nahan perih sama gatel-gatel.
“Kadang abah jualnya keliling tapi kalau udah capek abah suka ngegelar di pinggir jalan kalo-kalo ada yang mau beli..”
Salut banget usia 75 tahun abah Baden masih berjuang keras demi bertahan hidup 🥺
Air matanya bercucuran, ia tersiksa karena harus nahan sakit di wajahnya.
Setiap hari ia jualan sayur dengan wajahnya yang membengkak. Hanya dengan kayu putih dan obat pereda nyeri, ia mengobati tumor di wajahnya yang terus membengkak.
Buat yang suka banget tanaman hias dan tinggal di Bandung, mohon bantu ramaikan ya.
Nggak tega banget liat bapak ini jualan dengan mata yang buta parsial. Katanya, ia kerja keras jualan karena mau perjuangin anaknya jadi pesilat profesional.
“masih aja jualan disini, kamu aja punya hutang ke saya” 😭😭😭
Mak Kaesih terpaksa ngutang untuk makan sehari-hari, karena dalam sehari belum tentu bisa dapet uang 😢
@fleurdescent
Halo sobat peduli, keren banget idenya.
Buat yang mau bantu beli keset beliau, nanti tim program AyoKitaPeduli coba rancang dan fasilitasin penjualan onlinenya yaa.
Sehari-hari, Pak Djafar jadi marbot masjid demi ibadah sama nyambung hidup.
Cuman kadang ada aja orang yang sinis dan ngeledek beliau bahkan dianggap monster.
Abah Ohen bilang kalau ia pengen banget bisa berobat tanpa harus mikirin biaya yang keluar. Yuk kita bantu Abah Ohen bareng
@ayokitapeduli_
agar ia bisa terus lanjut berobat dan hidup tenteram.
LINK DONASI
Istrinya cuman seorang tukang masak dan nggak bisa bantu banyak. Uang yang dihasilin biasanya dipake untuk makan. Kalau misal istrinya nggak kerja, mereka nggak bakal bisa makan.
Kondisi Pak Djafar makan parah, ia udah kesulitan kalo aktivitas karena nggak kuat nahan perih sama nanah. Sepulang dari masjid, ia cuman bisa istirahat di rumah sambil nahan perih dan makan seadanya.
“...mah ayah di mana?....dede pengen ketemu ayah…ayah di sini ajaa” ujar Haikal sambil mengigau-ngigau tak sadarkan diri.
Cairan di kepalanya semakin menggumpal ditambah dengan kondisi gagal nafas. Ayahnya hanya kuli bangunan, berusaha keras cari biaya dan sudah lama tak
Biaya pengobatan Abah Ohen ke dokter saraf nggak sedikit dan ia harus ngeluarin biaya yang nominalnya jutaan setiap 20 hari sekali.
Setiap hari Abah Ohen nyisihin uang hasil jualannya untuk berobat ke dokter saraf.
Pak Dahlan (57) adalah seorang tukang rongsok.
Ia nggak bisa bicara normal kayak dulu karena kecelakaan yang ia alami berdampak ke sarafnya. Tatapannya terlihat kosong dan hampa.
DO YOUR MAGIC PLEASE
Tulang punggungnya keliatan bengkok banget, matanya juga udah katarak. Tapi Abah Masri setiap harinya harus jualan mainan pakai sepeda supaya bisa beli makan 🥺
“Sedih kalo liat kondisi emak yang sekarang.. dulu sempet berobat tapi terpaksa berhenti karna udah ga ada biaya” kata abah.
Mata Mak Kuryati habis digerogoti penyakit sampai ga bisa melihat 🥺 emak cuma bisa bertahan pakai obat warung karna ga punya biaya
Hidup sebatang kara, kondisi hampir lumpuh total.
Nggak tega banget, nenek cuman bisa mengerang dan minta tolong ke orang-orang dari kamarnya sendirian.
Beliau juga tinggal di tanah milik negara yang bisa aja sewaktu-waktu kehilangan tempat tinggal.
Pak Djafar, belum nikah. Ia tinggal sama keponakannya karena beliau nggak punya rumah dan cuman bisa numpang hidup karena nggak ada lagi yang mau nampung beliau dengan kondisi fisik yang dianggap jijik.
Pak Saepudin nggak ke dokter untuk berobat karena nggak punya uang. Untuk sehari-hari aja susah karena upahnya bener-bener mencekik, apalagi untuk ke dokter.
Setiap hari Pak Dahlan jalan kaki buat cari barang rongsok dengan terpincang-pincang.
Berharap bisa makan dan berhenti nahan lapar karena kadang nggak makan dan cuman minum air hujan untuk ganjel perut.
Heran sama orang yang tega sama orangtua 🥺 Mak Kaesih udah gak dapet keuntungan dari tiap sayur yang terjual, tapi masih ada aja orang yang ngutang ke emak bahkan sampe ga bayar 😭
Udah jatuh malah ditimpa tangga 🥺 Pak Iwan dulu ngalamin kecelakaan yang bikin beliau buta sampai terpaksa harus berhenti kerja dan hampir putus asa.
Sekarang beliau jualan kerupuk kulit di daerah Bdg tapi sayang malah ditipu sama pembelinya :(