Kesimpulan bahwa PSBB tidak efektif karena kasus Covid tidak menurun setelah PSBB adalah contoh post-hoc fallacy. Bandingkan jml kasus dengan (with) dan tanpa (without) PSBB. The living “legend”, Prof. Iwan Jaya Azis warned us here:
OK. Banyak yang kaget dan setengah tidak percaya (atau tidak merasa :)) kalau dibilang bahwa keluarga yang total pengeluarannya diatas 20.7 juta perbulan adalah kelompok 1% pengeluaran tertinggi. Wajar-wajar saja sih kaget. Ini alasannya (Sebuah utas).
Kemampuan anak kls 7 tahun 2014 (dalam numeracy skills) setara dengan kemampuan anak kls 4 di thn 2000. Bukan kemajuan yg kita dapat, kemunduran. 14 tahun kita kemana saja? Keluar dari middle income trap nampaknya hanya mimpi.
@Kemdikbud_RI
@dsuryadarma
Kuliah Ekonomi Mikro 2 Besok Jum'at jam 13:30 saya buat asinkronus. Mahasiswa bisa mengakses bahan-bahan dan pre-recorded lecture. Fokus dulu ke perjuangan.
Saya jelaskan ya, mengapa kedua gambar ini konsisten dengan terpuruknya (pengurangan jumlah/proporsi) kelas menengah di Indonesia dan atau susahnya nyari pekerjaan yang layak di negeri kita sekarang-sekarang ini. (Utas [1]).
(1) Ucapan Selamat (agak telat) kepada mahasiswa tahun ajaran baru di seluruh Indonesia. Sebuah utas.
Pertama. Selamat karena sebentar lagi (dalam 3-5 tahun) anda kemungkinan besar akan menjadi salah satu dari pekerja dengan gaji 10% tertinggi se-Indonesia. Tidak percaya?
Untuk keluar dari middle-income-trap, kita harus mengakselerasi institusional reform, kalau tidak kita akan terjebak dalam middle-income institutional trap.
Source: Jose Antonio Alonso (2020):
Silahkan search kata kunci “Kampret”, “Cebong” dan “Jembut” di situs ISSN BRIN akan anda temukan tiga nama jurnal yg dipublikasikan oleh publisher yang sama.
Indonesia di mata dunia.
quote: "If your colleagues .. publishes articles with collaborators from Nepal, Afghanistan, Kuwait, or INDONESIA, that's highly suspect." Monteblanco says.
@ditjendikti
@sesjen_dikbud
@nadiemmakarim
Di Indonesia, akibat COVID, Anak keluarga miskin kehilangan kemampuan matematika setara 18 bulan belajar, sementara anak keluarga kaya hanya 3,5 bulan (WB). Sumber ketimpangan permanen di masa yang akan datang.
Standar kemiskinan kita setara negara-negara miskin.
"Indonesia’s national poverty line in 2017 was closer to the low-income poverty line than the lower-middle line, despite its status as a LMIC." (World Bank researchers).
Sumber:
Terkait privilege, kalau anak keluarga miskin yang sukses masih jadi berita berarti dia “exception” bukan “norm”. Untuk jadi “norm” negara harus hadir memberikan kesetaraan kesempatan, meredistribusikan privilege. Ini masih panjang jalannya.
Garis kemiskinan kita standarnya sangat rendah untuk ukuran middle-income countries. Dibawah Laos, Myanmar, Pakistan, Palestina. Bahkan dibawah negara low-income seperti Guinea dan Haiti. Padahal income perkapita kita lebih besar drpd mereka. Ada apa?
Kenapa masih banyak denial juga ya? ekstensif nya Indonesia di dunia gelap perjunalan global sudah terekam secara ilmiah kok dan jadi bahan perbincangan global. Come on.
Indonesia di mata dunia.
quote: "If your colleagues .. publishes articles with collaborators from Nepal, Afghanistan, Kuwait, or INDONESIA, that's highly suspect." Monteblanco says.
@ditjendikti
@sesjen_dikbud
@nadiemmakarim
Harga menu makanan sehat di Indonesia relatif mahal. Ini pekerjaan rumah bagi Mendag yg baru
@ZUL_Hasan
,
@KemenkesRI
,
@KemensosRI
,
@kementan
. Ayo edukasi masyarakat, perbaiki rantai pasok, & tingkatkan produksi.
Both Indonesia and Vietnam gained independence in 1945, and have the same vision to become “advanced” nation in 2045, 100 years of independence. Which one has more prospect looking at how they progress in terms of production of scientific knowledge?
2023 PISA by Socio-Economic Status (SES)
Quintiles defined using *entire* international student pool.
Compare equiv. SES cohorts across countries & project how developing countries will perform as they get richer & improve schooling.
Cf top 20% Indonesians vs others 🤔
What separates developing countries from developed is not just a disparity in resources, but a disparity in knowledge and institutions (Joseph Stiglitz). When an intellectual expressing a critique ending up in prison, then you know where your country belong to.
Teman-teman di akademia, mari kurangi ngajak-ngajak temennya "nulis" paper bareng. Perbanyak ngajak-ngajak temennya "riset" bareng. Nggak ada riset gak ada yang ditulis. Don't confuse means and ends.
Mari selesaikan perdebatan ilmiah secara ilmiah. Standar-nya sudah sangat baku. Mempolitisasi sains hanya akan membuat bangsa kita semakin tertinggal. Perdebatan ilmiah tidak bisa diselesaikan oleh adu dukungan dan kesaksian2 saja.
Kalau masih banyak pejabat, politisi, masyarakat yang tidak paham sains, termasuk elit mempromosikan pelanggaran prinsip-prinsip ilmiah, maka saya tahu persis siapa yang salah. Kami. Kampus, perguruan tinggi, yang mendidik mereka. Mohon Maaf.
Menurut Survey SUSENAS bulan Maret 2020 oleh BPS (sampling >300,000 rumah tangga). Jika pengeluaran bulanan keluarga anda diatas 20.7 juta, anda termasuk kelompok 1% terkaya se Indonesia. Selamat puasa dan bersedekah.
Saya PhD dari ANU dan sampau sekarang masih sbg Honorary Senior Lecturer di ANU. Saya pastikan pernyataan Ketua MPR tidak benar. ANU mewajibkan civitas akademika untuk publish di top-tier journal, bukan publikasi internal. Itu kultur ilmiah yg perlu dijaga. Demikian koreksi saya.
7,5 tahun saya kuliah di ANU sejak master hingga doktor tapi tidak pernah mendengar seperti yg diklaim Ketua MPR bahwa ANU mewajibkan civitas academica-nya menerbitkan artikel di jurnal sendiri. Infonya dari mana sih?
Bangsa perokok menghasilkan generasi kurang gizi.
Sumber: Up in Smoke: Tobacco Use, Expenditure on Food, and Child Malnutrition in Developing Countries | Economic Development and Cultural Change: Vol 58, No 1
Fakta menarik selama COVID-19. Pekerja di sektor jasa pendidikan mengalami penurunan jam kerja terbanyak tapi tidak penurunan penghasilan terbanyak. Pekerja disektor hotel/restaurant mengalamami penurunan penghasilan terbanyak walau bukan jam kerja terbanyak.
Mengapa kelas menengah terpuruk memang tidak sederhana. Walaupun tidak secara langsung, kami pernah menganalisisnya di sebuah chapter dengan judul "The Perfect Storm that May Last Long". Bisa dibaca kesimpulannya disini atau kalau mau full paper ->
Kalau mahasiswa jadi joki ujian dihukum, dosen jadi joki menulis jurnal harus dihukum berlipat-lipat. Kalau dilembagakan dalam konteks memperbanyak guru besar, kampusnya harus dioverhaul karena bermufakat jahat memberikan kredensial kepada orang yang tidak berhak.
@hariankompas
Vaksin COVID-19 tidak seharusnya dialokasikan ke mereka yang mampu bayar. Kalau ini terjadi, hanya dua kemungkinan atau bisa kombinasi keduanya. Satu, negara gagal untuk memprocure (menyediakan) supply vaksin dari segala jenis jalur yang mungkin, dua negara mengabaikan keadilan.
OK. Cross check. Hanya 10% pekerja di Indonesia pernah kuliah. Naturally, kalau anda, ya ANDA, yg punya gelar sarjana wajar saja kalau masuk kelompok 10% berpenghasilan tertinggi kan. Ayo jangan ingkar :)
Skenario pemulihan ekonomi tergantung skenario pemulihan pandemi. Bukan sebaliknya atau bahkan bersamaan. Ini bukan kata saya. Ini kata ekonom-ekonom di OECD dan IMF.
6 juta orang kehilangan pekerjaan formal, meminta belas kasihan ke sanak famili sampai ke pedesaan mencoba bertahan hidup dengan segala penderitaannya. Lalu kau khianati kami?
Kalau mahasiswa jadi joki ujian dihukum, dosen jadi joki menulis jurnal harus dihukum berlipat-lipat. Kalau dilembagakan dalam konteks memperbanyak guru besar, kampusnya harus dioverhaul karena bermufakat jahat memberikan kredensial kepada orang yang tidak berhak.
In 2014 BPS surveyed (SUSENAS) 70,000 individuals and asked questions related to religious tolerance. Here are their scatterplot with 2019 election results (QC-Poltracking)
@BurhanMuhtadi
@ujangw
@ANUIndonesia
Survey Bank Dunia (2014) memang membuktikan dibandingkan dengan faktanya, ketimpangan yang dipersepsikan masyarakat (subjectif) lebih rendah. Ketimpangan yg sesungguhnya lebih tinggi daripada yg kita persepsikan. Ayo tonton video pendek ini!
Keterpurukan kelas menengah, pekerjaan berkualitas yg sulit didapat yang banyak diributkan sekarang adalah bagian dari proses yg saya sebut 'destructive recovery'. Saya memprediksinya sejak lama.
Untuk anak-anak mahasiswa ekonomi saya yang akan berjuang besok, saya hanya bisa memberi bekal intelektual ini saja. Rationalitas ekonomi mengapa bangsa ini sedang tidak baik-baik saja. Semoga memperkuat semangat kalian. Hati-hati.
@bem_unpad
Institusi pendidikan tinggi jangan jadi budak perusahaan perankingan. Metrics dan ranking bukan tujuan. Baca artikel ttg konflik kepentingan di perangkingan PT
Investasi tinggi penyerapan TK rendah?(
@FaisalBasri
). Mungkin karena investasi belakangan ini yang naik karakternya tidak menciptakan tenaga kerja. Manufacturing drop. Mining, communication, banking, naik. Kalau omnibus tidak merubah trend ini percuma. Ketimpangan yang naik.
Tantangan presiden (& wakil presiden) baru: Menurut laporan Goldman Sachs (Desember 2022), Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari 5% menuju 2045 hanya mimpi. India dan Filipina jauh lebih prospektif. Trap in middle income.
2045 Indonesia cemas.
Source:
Perlu 7,5 tahun untuk terus menyuarakan bahwa publikasi di jurnal sebagai syarat wajib kelulusan S2/S3 di Indonesia lebih banyak mudharatnya. Better late than never.
ini keputusan
@Kemdikbud_RI
yg saya dukung sepenuhnya. kewajiban publikasi di jurnal u/ S2-S3 mmg justru merusak kinerja akademik scr umum krn banjir tulisan 'sampah' di jurnal 'sampah'.
satu hal yg mesti dipikirkan lbh lanjut: menjaga kualitas lulusan.
I knew it. Thanks Kompas. Ketiadaan akses transportasi publik bagi sebagian warga di Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya, menggerus pendapatan bulanan mereka.
via
@hariankompas
Indonesia relatif masih “bayi” dalam urusan perpublikasian jurnal, lantas dihantam oleh kebijakan penuh kebingungan. Perbaikan belum kelihatan “hilalnya”.
Pada dasarnya kritik itu tidak harus dengan solusi. Kalaupun ada itu bonus saja. Tidak kebayang harus memberikan solusi kalau konsumen mengkritik penyedia jasa internet karena jaringannya tidak stabil.
Ekonomi tumbuh tapi kelas bawah menderita, kelas menengah semakin rentan. Kelas atas dan oligarki berpesta pora berbagi kuasa tanpa etika. Yakin akan selamanya begini?
Di negara maju dosen baru berani menulis buku setelah menulis puluhan artikel jurnal. Di NKRI, dosen baru menulis di jurnal setelah menulis puluhan buku. Kalau bukunya self publish (Sampai ISBN distop dari London), ya berarti dosen-dosen kita gagasan2nya nggak ada yang teruji.
Untuk keluar dari "middle-income trap" kita perlu pertumbuhan ekonomi yang solid yang sumbernya inovasi. Inovasi akan kalah bersaing dengan "rent-seeking". Rent-seeking akan tetap marak kalau pemilu kali ini adalah bagian dari "dealership", bukan menghasilkan "leadership".
Kalau membaca naskah akademik Omnibus law, saya tangkap, Omnibus law diharapkan ningkatin growth dari 5.1% ke 5.3% saja. Terus berharap mengeluarkan kita dari middle income trap ya?
Umumya, pekerja di semua daerah, perkotaan maupuan pedesaan mengalami penurunan penghasilan selama COVID-19. Walaupun "Ground-zero" ada di Bali dan perkotaan Jawa.
[Utas
#1
] Menghapuskan kemiskinan (dalam berbagai bentuk) lama-lama akan semakin sulit. Flatter slope in high income domain, atau the last mile problem.
Mengapa publikasi di jurnal ilmiah bereputasi adalah penanda penting kredibilitas intelektual? karena kalau minim publikasi ilmiah, ide-idenya jarang diuji oleh peers yg sepadan. Ngomong sendiri tidak menjadikan kita kredibel.
Berdasarkan studi World Happiness Report 2017, tiga faktor penting penentu "happiness" adalah penghasilan, pekerjaan, dan kesehatan. Tiga-tiganya drop di era COVID-19, dan saya tidak yakin nonton bioskop membantu banyak.
(12) Jadi bersyukurlah. Belajarlah keras. jadilah orang yang berguna. Dan nanti and akan jadi bagian kelompok elit di negeri ini. Dan kalau saat itu tiba, janganlah kau lupakan kawan-kawan kalian yang 90%. Bergunalah buat mereka. That how your life matters.
Indonesian low‐income households tend to divert a significant income from food to tobacco products.
Up in Smoke: Tobacco Use, Expenditure on Food, and Child Malnutrition in Developing Countries | Economic Dev and Cultural Chg: Vol 58, No 1
Hasil kajian ilmiah pertama yg dipublikasikan yang menunjukkan selama 2020, penguburan di Jakarta 61% lebih tinggi dari normal (16 ribu orang). Penting untuk pelajaran bangsa ini kedepan.
Simak tulisan anggota
@ALMI_Indonesia
Iqbal Elyazar di
Ide membagi PDRB suatu daerah dengan jumlah penduduknya menjadi PDRB per kapita berpotensi menyesatkan jika digunakan mengukur kesejahteraan (utas pendek)
Hanya 30% growth OECD selama 4 decade disumbang investasi (capital deepining). 70% oleh inovasi/produktivity. Yang bilang omnibus akan mengeluarkan kita dari middle income trap karena investasi naik, lengkapnya coba lihat ini:
Maka, di bulan suci ini, mari kita merenung, bersyukur Alhamdulillah, dan menerawangkan mata menembus dinding-dinding dan lingkaran yang kita lihat di keseharian kita.
Upah riil kelompok masyarakat bawah terus menurun. Akar rumput semakin susah belakangan ini. Para pejabat yang bergelimang harta berlebihan tentu menyakiti hati mereka.
Dengan turunnya PDB per kapita ke bawah $4000 di tahun 2020, hampir pasti RI turun kelas kembali ke lower middle income country.
Sumber data: Berita resmi BPS hari ini.