Karena hidup, bukan sekedar pencapaian. Tapi juga kerelaan menerima kenyataan. Maka bersyukur dan ikhlas, adalah sebaik-baik penerimaan.
__Psikologi Sufi
Tenangkan pikiranmu, bahagiakan hatimu, karena apa yang milikmu akan tetap menjadi milikmu. Hanya soal waktu. Bulan sabit pun butuh waktu tuk jadi purnama.
__Psikologi Sufi
Bergaul lah dengan orang-orang yang memiliki gairah hidup dan semangat kerja yang kuat. Karena dengan siapa kamu berteman akan sangat mempengaruhi dirimu.
__Psikologi Sufi
Salah satu cara menerima diri dan memeluk diri apa adanya ialah, jangan membandingkan dengan orang lain dalam kepemilikan dan pencapaian. Tiap orang itu unik dan punya peran khusus dalam hidup.
__Psikologi Sufi
Ada ungkapan terkenal di kalangan para sufi, saat engkau mati-matian mengejar sesuatu namun tidak berhasil meraihnya, lalu engkau berhenti mengejar, belajar melupakan dan mengikhlaskan. Tepat di saat itu engkau justru akan mendapatkan yang kau cari, seolah ia datang sendiri.
Kebencian merupakan ekspresi dari hati dan pikiran yang tidak bahagia. Maka bahagiakan diri anda sendiri, agar tidak mudah membenci orang lain.
__Psikologi Sufi
Kita sering lupa, mengucap syukur pada hal-hal sederhana. Hingga saat dia hilang, tiba-tiba dada merasa sesak, karena ada yang berbeda.
__Psikologi Sufi
Jangan habiskan waktumu bersama orang-orang yang gemar berkeluh kesah, dan melihat sisi negatif segala sesuatu. Karena mereka hanya akan menyedot energimu.
__Psikologi Sufi
Bertumbuh secara pribadi, baik dari sisi emosional, spiritual, finansial dan intelektual haruslah menjadi perhatian utama. Karena menjadi diri sendiri, adalah menjadi lebih kuat di semua bagian kehidupan.
__Psikologi Sufi
Secara nggak sadar, kadang kita membiarkan suasana hati kita dipengaruhi oleh orang lain, padahal suasana hati mutlak wilayah merdeka kita sendiri,,,
__Psikologi Sufi
Waktu sholat, atau waktu ibadah lain dalam semua agama, adalah waktu personal kita dengan Tuhan. Me time kita untuk menikmati intim bersama Tuhan. Untuk sejenak melupakan semua persoalan dan men charge semangat jiwa.
__Psikologi Sufi
Pesan moral Idul Adha salah satunya adalah, memahami siapa "Ismail kita". "Ismail kita" adalah apapun dan siapapun yang membuat diri kita berjarak dengan Tuhan, dan harus kita sembelih, agar diri kita utuh menjadi manusia.
__Psikologi Sufi
Senja tak pernah bosan tenggelam di tempat yang sama, karena dia ikhlas menerima takdirnya. Kadang yang membuat kita bosan melakukan hal-hal yang sama ialah, karena tak berdamai dengan takdir kita sendiri.
__Psikologi Sufi
Jangan mencari bahagia dalam cinta, kamu akan kecewa, karena yang kamu cintai takkan selalu membahagiakanmu. Carilah bahagia di dalam batin terdalam dirimu sendiri.
__Psikologi Sufi
Hidup di era sosial media, harus punya filter pikiran dan persepsi yang kuat. Karena realitas di sosial media dan di kenyataan tak selalu sama. Jaga pikiranmu agar tetap waras dan sehat.
__Psikologi Sufi
Mohon kesediaan teman2 untuk berkirim doa & Al Fatihah untuk kesembuhan saya yg sedang berjuang melawan Covid, di Hari 7 kondisi saya makin drop dan cari RS di Depok, Jaksel belum dapat.
Salam
Rae
Jangan lupa menyayangi dirimu sendiri, apapun keadaanmu kini, karena yang benar-benar peduli padamu adalah dirimu,,,
Selamat hari sabtu
__Psikologi Sufi
Jangan remehkan dirimu sendiri, apapun kondisinya saat ini. Karena tanpa percaya diri, akan sangat sulit kita berhasil menggapai sesuatu.
__Psikologi Sufi
Dirimu punya tugas khusus dan unik di semesta, yang tak pernah bisa digantikan oleh siapapun. Apapun kata orang tentang dirimu, engkau begitu berharga bagi semesta.
__Psikologi Sufi
Potensi terbaik diri kita, bisa jadi baru akan muncul setelah melewati penderitaan yang berat. Karena itu jangan mencibir kesulitan yang datang.
__Psikologi Sufi
Salah satu cara berbahagia bukan dengan terus terusan menambah, justru seringkali dengan mengurangi. Mengurangi keinginan, mengurangi membandingkan.
__Psikologi Sufi
Yang lebih berat dari bumi ialah ibumu, dan yang lebih tinggi dari langit tak lain Bapakmu. Dimana kini kamu berada, berkat doa dan kerja keras mereka. Maka jangan lelah atau lupa berbakti pun mendoakan keduanya.
__Psikologi Sufi
Tak semua yang kita rencanakan bisa jadi kenyataan. Percaya bahwa yang terjadi adalah rancangan terbaik dari Tuhan, adalah pilihan terbaik.
__Psikologi Sufi
Jika engkau mengejar target yang ditetapkan orang lain, maka engkau akan merasa capek. Namun jika engkau berusaha mengejar target pribadimu sendiri, engkau akan penuh energi.
__Psikologi Sufi
Sosmed hanya akan jadi pencuri waktumu yang berharga, jika tak engkau gunakan untuk mengakses info yang berguna untuk memperbaiki dirimu selangkah demi selangkah.
Positive thinking itu sangat penting, namun yang tak kalah penting : positive feeling. Karena kita sering digerakkan oleh perasaan, bukan hanya oleh pikiran.
__Psikologi Sufi
Usaha, kerja keras, dan passionmu takkan mampu menembus dinding takdir. Jadi berserahlah dan terima kenyataan. Maka hatimu akan lebih lega.
__Psikologi Sufi
Kamu akan menjadi lebih kuat setelah melewati lukamu.Tanpa luka,kamu justru mungkin merasakan kehampaan.Ibarat bepergian jauh melewati jalanan datar yang panjang.Sesekali kamu butuh tanjakan, turunan dan tikungan tajam.Agar perjalananmu lebih menantang dan seru.
__Psikologi Sufi
Jangan khawatirkan masa depan, fokus pada kekuatanmu, dan asah ketajamanmu membaca akar masalah, lalu perbaiki selangkah demi selangkah,,,
__Psikologi Sufi
Sungguh tak mudah mencintai Tuhan dengan segala Kemaha Sempurnaan Nya. Namun lebih tak mudah lagi untuk mencintai sesama manusia, dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaannya.
__Psikologi Sufi
Tak ada bayi terlahir ke dunia tanpa terluka. Sebagaimana tak ada cinta di dunia yang tak membawa serta luka. Maka siapa yang menginginkan kisah cinta tanpa luka, hanya menunjukkan dirinya gagal mendewasa.
__Psikologi Sufi
Rasa iri bermula dari kebiasaan membandingkan diri kita dengan orang lain. Padahal tiap oramg unik, tak ada duanya. Jadi untuk apa membanding-bandingkan ?
__Psikologi Sufi
Setiap orang, akan berperang melawan kehilangannya masing-masing. Namun yang terberat, kehilangan belahan hati yang takkan kembali lagi.
__Psikologi Sufi
Menyimpan kebencian, rasa pahit dan tak bisa menerima atas apa yang terjadi, akan mempersulit kehidupan batin kita sendiri. Maka seperti para pemanah yang melepaskan anak panah, pada saatnya kita harus melepaskan dan melupakan segala rasa pahit itu.
__Psikologi Sufi